Negara-negara Timur Tengah Mengutuk Invasi Israel ke Suriah
Story Code : 1177464
Serangan militer Zionis Israel ke Suriah telah dikutuk oleh negara-negara tetangga Mesir, Yordania, dan Qatar, yang menuduh negara Yahudi itu mengeksploitasi penggulingan Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk merebut tanah, yang melanggar hukum internasional.
Zionis Israel memindahkan pasukan ke zona penyangga demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan yang diduduki pada hari Minggu (8/12), setelah pasukan oposisi merebut Damaskus dan Assad melarikan diri ke Rusia.
Dalam sebuah pernyataan video dari wilayah tersebut, Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa perjanjian Israel tahun 1974 dengan Suriah untuk mendirikan jalur demiliterisasi telah secara efektif "runtuh" begitu pasukan Suriah "meninggalkan posisi mereka."
Pasukan dan tank Zionis Israel bergerak melewati zona penyangga pada hari Senin 99/12), memasuki wilayah Suriah dalam sebuah operasi yang menurut Menteri Pertahanan Zionis Israel, Israel Katz, dimaksudkan untuk menciptakan "area keamanan" baru yang bebas dari "senjata strategis berat dan infrastruktur teroris."
Langkah tersebut dikritik di seluruh dunia Arab. Kementerian Luar Negeri Qatar menyebutnya "perkembangan yang berbahaya dan serangan terang-terangan terhadap kedaulatan dan persatuan Suriah, serta pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional."
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengeluarkan kecaman serupa, seperti yang dilakukan Kementerian Luar Negeri Mesir, yang menyatakan bahwa Zionis Israel telah "memanfaatkan... kekosongan di Suriah untuk menduduki lebih banyak wilayah Suriah dan memaksakan realitas baru di lapangan yang melanggar hukum internasional."
Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah selama Perang Enam Hari 1967 dan secara sepihak mencaplok wilayah tersebut pada tahun 1981.
Namun, berdasarkan Perjanjian Pemisahan Pasukan 1974, Zionis Israel dan Suriah menerima pengerahan pasukan penjaga perdamaian PBB ke zona penyangga, yang hingga Minggu memisahkan pasukan Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki dari rekan-rekan mereka di Suriah.
Saat personel Pasukan Pertahanan Zionis Israel (IDF) maju melampaui zona penyangga untuk pertama kalinya dalam 50 tahun, pesawat tempur Zionis Israel menyerang target lebih jauh di dalam Suriah.
Di antara lokasi yang diserang adalah Pangkalan Udara Mezzeh di Damaskus dan Pangkalan Udara Khalkhala, 50 km selatan ibu kota, serta kota-kota selatan Dara'a dan Suweidah.
Katz mengatakan pada hari Senin bahwa ia telah memerintahkan IDF untuk melakukan serangan "di seluruh Suriah" untuk menghancurkan senjata dan infrastruktur Tentara Suriah.
Menteri Luar Negeri Gideon Saar mengatakan bahwa serangan ini menargetkan “sistem senjata strategis, seperti, misalnya, senjata kimia yang masih ada, atau rudal dan roket jarak jauh, agar tidak jatuh ke tangan para ekstremis.”[IT/r]