Turki Menetapkan Prioritas Baru untuk Kebijakan Suriah, Mendukung Rezim Baru
Story Code : 1177411
Turki akan mendukung oposisi Suriah dan telah menetapkan tiga prioritas terkait kebijakan Suriahnya, surat kabar Turki Hurriyet mengungkapkan pada hari Senin (9/12), setelah pasukan rezim baru mengambil alih Damaskus, menandai berakhirnya pemerintahan mantan Presiden Bashar al-Assad.
Menurut laporan tersebut, prioritas Turki meliputi masalah politik, militer, dan sosial yang direncanakan Ankara untuk terlibat langsung. Apa prioritas Turki?
1. Turki berencana akanmengawasi dan mengelola proses transisi pemerintahan Suriah yang akan datang, serta membangun kembali Suriah yang baru.
2. Kelompok-kelompok seperti Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan Unit Perlindungan Rakyat (YPG), yang keduanya dilarang di Turki, akan diperangi.
3. Turki akan memastikan pemulangan pengungsi Suriah dari wilayahnya ke Suriah dengan aman dan tepat waktu.
Laporan tersebut menekankan bahwa pemerintahan transisi di Suriah harus fokus pada pembangunan negara baru yang bebas dari ekstremisme dan berakar pada hak asasi manusia, keadilan, dan representasi yang adil.
Sementara itu, Turki berjanji untuk terus mendukung oposisi dalam membangun Suriah baru, menurut sumber.
Menlu Turki: Lembaga negara harus dipertahankan demi stabilitas Suriah
Dalam sebuah pernyataan dari Doha, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan bahwa Suriah telah mencapai momen penting di mana rakyat Suriah akan "membentuk masa depan negara mereka sendiri," seraya menambahkan bahwa "hari ini, ada harapan."
Ia menambahkan bahwa "rakyat Suriah tidak dapat melakukan ini sendirian," seraya menekankan bahwa "Turki mementingkan integritas teritorial Suriah."
"Kita perlu bekerja sama dengan rakyat Suriah untuk memastikan adanya transisi yang lancar. Suriah yang baru seharusnya tidak menimbulkan ancaman bagi negara-negara tetangga; ia harus menghilangkan ancaman," tegasnya, seraya menekankan bahwa "organisasi teroris" tidak boleh dibiarkan mengambil keuntungan dari situasi ini dan bahwa "lembaga-lembaga negara harus dipertahankan.
Kelompok-kelompok oposisi harus bersatu. Kita akan bekerja untuk stabilitas dan keamanan di Suriah." Selain itu, ia menyampaikan apresiasi Turki atas pendekatan konstruktif Rusia dan Iran.
Fidan juga menyebutkan bahwa "pasukan oposisi Suriah terdiri dari berbagai kelompok, tetapi mekanisme koordinasi akan membaik dalam beberapa hari mendatang," seraya menekankan bahwa setiap perluasan "milisi PKK yang dilarang tidak dapat dianggap sebagai mitra yang sah" di Suriah.[IT/r]