0
Thursday 28 November 2024 - 18:57
Iran vs Zionis Israel:

Komandan Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran: Gencatan Senjata Lebanon adalah 'Kekalahan yang Strategis dan Memalukan' bagi Israel

Story Code : 1175370
Chief Commander of the Islamic Revolution Guards Corps (IRGC) Major General Hossein Salami
Chief Commander of the Islamic Revolution Guards Corps (IRGC) Major General Hossein Salami
Mayor Jenderal Hossein Salami menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah pesan yang dikirim kepada Sekretaris Jenderal Hizbullah Sheikh Naim Qassem pada hari Kamis (28/11), sehari setelah kesepakatan gencatan senjata berlaku antara Zionis Israel dan Hizbullah setelah lebih dari 14 bulan pertempuran.
 
"Gencatan senjata di garis depan Lebanon adalah kekalahan yang strategis dan memalukan bagi rezim Zionis, yang bahkan tidak mendekati pencapaian tujuan dan ambisi jahatnya dalam perang melawan Hizbullah," katanya.
 
Gencatan senjata tersebut, tambahnya, "bahkan dapat menandai dimulainya gencatan senjata untuk mengakhiri perang di Gaza." Salami juga mencatat bahwa penerimaan Zionis Israel terhadap gencatan senjata, karena Zionis Israel berada di bawah rentetan rudal Hizbullah yang menargetkan pangkalan dan lokasi strategis rezim tersebut, memiliki pelajaran bagi Tel Aviv dan para pendukungnya.
 
Entitas perampas kekuasaan tersebut tengah mengalami kemunduran dan kejahatan yang dilakukannya di Gaza dan Lebanon akan memperkuat perlawanan, tegasnya.
 
Panglima tertinggi IRGC tersebut lebih lanjut mengatakan Hizbullah telah meraih kemenangan dengan benar-benar menghalangi Israel untuk mencapai tujuan jahatnya di garis depan utara wilayah pendudukan dan memberlakukan gencatan senjata pada rezim palsu tersebut.
 
"Tidak diragukan lagi, kemenangan besar ini, yang diraih berkat darah murni para martir, kesabaran dan ketahanan rakyat Lebanon, serta keberanian dan pengorbanan yang tak tergoyahkan dari para pemuda dan Hizbullah, dianggap sebagai perkembangan besar dalam sejarah perjuangan Umat Islam melawan Zionis di Asia Barat."
 
Pada awal Oktober 2023, Israel melancarkan aksi teror dan agresi berdarah di Lebanon setelah rezim pendudukan melancarkan perang genosida di Jalur Gaza.
 
Setidaknya 3.823 orang tewas dan 15.859 lainnya terluka dalam serangan Zionis Israel di Lebanon. Untuk mendukung warga Palestina dan Lebanon yang tertindas, Hizbullah melakukan serangan balasan terhadap target-target di wilayah pendudukan yang menyebabkan hampir 70.000 pemukim Israel mengungsi.
 
Awal minggu ini, kedua belah pihak sepakat untuk menghentikan pertempuran selama 60 hari yang ditengahi oleh AS dan Prancis.[IT/r]
 
Comment