Amarah Yordania: Demonstran Mengecam Genosida Israel di Gaza, Pembantaian di Lebanon
Story Code : 1172859
Para demonstran berbaris melalui jalan-jalan Amman dan kota-kota lain setelah salat Jumat untuk menyatakan dukungan mereka bagi rakyat Gaza dan Lebanon.
Mereka meneriakkan yel-yel menentang dukungan tanpa syarat AS atas kejahatan Zionis Israel dan mengecam kelambanan pemerintah Arab atas pembantaian terus-menerus yang dilakukan rezim tersebut dan penargetan warga sipil di wilayah tersebut.
Para demonstran mengutuk blokade yang mencegah pengiriman bantuan kemanusiaan dan medis ke Gaza utara tempat Zionis Israel melancarkan serangan brutal baru bulan lalu.
Demonstrasi dimulai di ibu kota Yordania, Amman, setelah salat Jumat untuk mendukung rakyat Palestina dan Lebanon. pic.twitter.com/e8md1aScHO
— Palestine Highlights (@PalHighlight) 15 November 2024
Sekretaris Jenderal Partai Front Aksi Islam, Murad Al-Adaileh dalam unjuk rasa besar-besaran di Amman mengecam pelarangan Zionis Israel terhadap badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).
"Hari ini, sejujurnya, Amerika dan entitas (Zionis Israel) melancarkan perang pemusnahan dan kelaparan terhadap rakyat kami di Gaza, dan khususnya di Jabalia," kata Al-Adaileh kepada para demonstran.
"UNRWA adalah satu-satunya lembaga internasional yang hadir di Jalur Gaza saat ini. Proyek ini ingin mengakhiri perjuangan Palestina dan melikuidasinya," tambahnya.
Philippe Lazzarini, komisaris jenderal UNRWA pada hari Rabu (12/11) memperingatkan bahwa undang-undang Zionis Israel baru-baru ini, yang bertujuan untuk membubarkan kegiatan UNRWA di seluruh wilayah Palestina yang diduduki, dapat menyebabkan "konsekuensi bencana" dan mengancam stabilitas kawasan tersebut.
Larangan Zionis Israel dapat berdampak pada jutaan warga Palestina yang bergantung pada layanan lembaga tersebut untuk pendidikan, perawatan kesehatan, dan kebutuhan dasar.
Zionis Israel telah berulang kali menuduh staf UNRWA bekerja sama dengan anggota kelompok perlawanan Hamas Palestina, tanpa memberikan bukti apa pun atas klaim tersebut.
Dalam beberapa minggu terakhir, pengepungan Zionis Israel terhadap warga Palestina di kamp pengungsi Jabaliya di Gaza, bersama dengan pelanggaran hak asasi manusia oleh rezim tersebut di Palestina dan Lebanon, telah memicu protes di Yordania, dengan para pengunjuk rasa menyuarakan dukungan mereka untuk perlawanan.
Kerumunan massa sering berkumpul di ibu kota Yordania di dekat kedutaan besar Zionis Israel selama beberapa bulan terakhir. Para pengunjuk rasa telah menuntut Yordania untuk mengakhiri perjanjian damai dengan Zionis Israel.
Genosida Zionis Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 43.700 warga Palestina, melukai 103.258 lainnya, dan membuat hampir 2,2 juta orang mengungsi sejak 7 Oktober 2023.
Serangan darat dan serangan Zionis Israel juga telah menambah jumlah korban tewas di Lebanon sejak Oktober lalu menjadi lebih dari 3.370. Lebih dari 14.300 orang juga terluka.[IT/r]