RI-Singapura Sepakat Perkuat Kerja Sama Pertahanan , Ekonomi, dan Teknologi Energi Rendah Karbon
Story Code : 1171468
Dalam pertemuan bilateral, kedua kepala negara melakukan diskusi intensif dan konstruktif terkait beberapa isu termasuk kerja sama pertahanan dan hukum, ekonomi, teknologi energi rendah karbon, dan pengembangan SDM selain isu-isu regional dan internasional.
Dalam pernyataan pers bersama di akhir pertemuan bilateral, Presiden RI menyampaikan terkait kerja sama pertahanan dan hukum di mana Singapura dan Indonesia berkomitmen untuk sepenuhnya melaksanakan perjanjian kerja sama pertahanan (defense cooperation agreement), termasuk pengaturan wilayah latihan militer.
Terkait ekonomi, Presiden RI berharap Singapura dapat memfasilitasi akses pasar yang lebih luas bagi produk Indonesia.
“Singapura adalah salah satu mitra perdagangan dan investor terbesar di Indonesia. Saya berharap Singapura dapat memfasilitasi akses pasar yang lebih luas bagi produk Indonesia, termasuk melalui harmonisasi regulasi dan standar,” kata Presiden Prabowo Subianto dalam pernyataan pers bersama.
Mengenai teknologi energi rendah karbon. Kedua kepala negara membahas proyek kerja sama yang sedang berjalan, termasuk interkoneksi listrik lintas batas, pengembangan bersama untuk hidrogen hijau di Sumatra dan pembangkit listrik tenaga surya.
Terkait ketahanan pangan, kedua negara membahas potensi kerja sama terkait transfer teknologi dan pertukaran keahlian di bidang ketahanan pangan, khususnya dalam pertanian perkotaan dan pengembangan kawasan lumbung pangan (food estate).
Presiden Prabowo menegaskan kedua negara sepakat untuk mempercepat penyelesaian MoU tentang kerja sama keamanan pangan dan teknologi pertanian.
Selain itu, terkait mengenai pengembangan sumber daya manusia, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, digitalisasi, dan pertukaran profesional.
Dalam pembahasan isu-isu regional dan internasional, kedua kepala negara memiliki pandangan yang sama mengenai pentingnya menjaga perdamaian dan keamanan regional dan internasional di tengah situasi geopolitik yang semakin kompleks.
“Terkait Timur Tengah, saya menyampaikan keprihatinan mendalam atas situasi di Palestina dan Lebanon. Saya menekankan pentingnya untuk terus menyerukan penghentian kekerasan segera, pengiriman bantuan kemanusiaan yang tanpa hambatan dan pencapaian solusi dua negara untuk Palestina dan Israel berdasarkan hukum internasional. Terkait Myanmar, kami sepakat untuk memastikan implementasi lima poin konsensus, khususnya dialog nasional yang inklusif dan pengiriman bantuan kemanusiaan,” jelas Presiden RI.
Di akhir pernyataan pers, Presiden Prabowo mengkonfirmasi akan menghadiri Leaders’ Retreat tahun depan di Singapura.
Kunjungan ini merupakan yang pertama kali sejak Presiden Prabowo dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober 2024. Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam kegiatan ini, antara lain Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya, Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo, serta Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani.