0
Monday 4 November 2024 - 14:08
Yaman

Yaman Tegaskan Akan Tetap Menyerang Kapal Terkait Israel Meski Kepemilikan Berubah

Story Code : 1170622
Yaman Tegaskan Akan Tetap Menyerang Kapal Terkait Israel Meski Kepemilikan Berubah
Brigjen Saree mengatakan bahwa banyak perusahaan pelayaran yang berafiliasi dengan Israel berusaha menghindari tindakan hukuman Yaman dengan menjual aset mereka ke perusahaan lain atau mengubah nama serta bendera pendaftaran mereka di peta perkapalan.
 
Saree memperingatkan bahwa semua pihak yang berurusan dengan perusahaan serta kapal ini akan dikenakan hukuman dan dilarang melintasi zona operasi Angkatan Bersenjata Yaman.
 
Ia menambahkan bahwa setiap perubahan kepemilikan atau bendera kapal yang terkait dengan Israel tidak akan menyelamatkan mereka dari tindakan Yaman.
 
“Informasi intelijen mengonfirmasi bahwa banyak perusahaan pelayaran musuh Israel berupaya menjual aset mereka dan mengalihkan properti pengiriman serta transportasi maritim mereka ke perusahaan lain atau mendaftarkannya dengan nama lain sebagai cara untuk menghindari tindakan hukuman yang dijatuhkan oleh Republik Yaman pada kapal dan perusahaan tersebut,” ujarnya.
 
Saree menambahkan bahwa tentara Yaman akan melanjutkan blokade maritimnya terhadap kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel dan terus menargetkan mereka hingga agresi Israel terhadap Lebanon dan Gaza serta pengepungan Jalur Gaza berhenti.
 
“Angkatan Bersenjata Yaman terus memberlakukan blokade maritim terhadap musuh Israel dan menargetkan semua kapal yang berafiliasi dengan mereka, terkait dengan mereka, atau menuju ke sana. Blokade ini akan tetap berlaku hingga agresi berhenti, blokade di Gaza dicabut, dan agresi di Lebanon berhenti,” tegas Saree.
 
Angkatan bersenjata Yaman telah melakukan ratusan serangan rudal terhadap target yang terletak di wilayah yang diduduki Israel serta kapal-kapal Israel dan kapal-kapal asing yang menuju atau berangkat dari wilayah tersebut sejak Oktober 2023.
 
Agresi Israel terhadap Jalur Gaza yang diblokade dimulai pada Oktober tahun lalu. Sejak saat itu, lebih dari 43.300 warga Palestina telah tewas, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.
 
Serangan udara dan artileri Israel yang tak henti-hentinya telah mendorong wilayah yang diblokade itu ke jurang kehancuran. Kurangnya makanan, air, dan pasokan medis yang mendesak juga berdampak buruk bagi penduduk Gaza. [IT/G]
Comment