0
Tuesday 22 October 2024 - 22:38
Iran - Zionis Israel:

Qalibaf Menyerukan Sanksi Ekonomi dan Memutus Jalur Vital Israel

Story Code : 1168042
Mohammad Baqer Qalibaf (C-R) is seen during a meeting with ambassadors from the Islamic countries in Tehran
Mohammad Baqer Qalibaf (C-R) is seen during a meeting with ambassadors from the Islamic countries in Tehran
Berbicara dalam sebuah pertemuan dengan para duta besar dari negara-negara Islam pada hari Selasa (22/10), Mohammad Baqer Qalibaf mendesak negara-negara Islam untuk memanfaatkan "jalur internasional" untuk mengutuk kejahatan Zionis Israel.
 
"Rezim ini tidak boleh diizinkan untuk mengeksploitasi sumber daya negara-negara Islam untuk melakukan kejahatan terhadap saudara-saudari Muslim."
 
"Negara-negara Islam harus bertindak dalam koordinasi untuk memanfaatkan jalur internasional yang menguntungkan untuk mengutuk kejahatan rezim Zionis dan menegakkan gencatan senjata."
 
"Kita perlu memberlakukan sanksi ekonomi dan memutuskan jalur vital rezim perampas kekuasaan."
 
Qalibaf menggarisbawahi peran para duta besar, dengan menyatakan bahwa mereka dapat mendesak pemerintah mereka untuk memperluas dukungan bagi orang-orang yang tertindas di Gaza dan Lebanon.
 
"Rezim jahat itu kini tengah bergulat dengan protes internal dan ancaman keamanan eksternal, yang menempatkan eksistensinya yang tidak sah pada risiko keruntuhan."
 
"Pada momen kritis ini, umat Muslim dan negara-negara Islam memikul tanggung jawab penting untuk merespons," kata juru bicara Parlemen Iran.
 
Qalibaf juga menyoroti tindakan agresi Zionis Israel yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.
 
"Rezim Zionis telah menjerumuskan wilayah tersebut ke dalam pertumpahan darah dan kekacauan. Geng kriminal ini, yang didukung oleh dukungan negara-negara tertentu, melancarkan kekerasan dengan tujuan mengubah lanskap geopolitik wilayah tersebut, sementara tetap tidak bertanggung jawab kepada otoritas mana pun."
 
Ia memperingatkan agar tidak bersikap "diam dan acuh tak acuh" terhadap kejahatan Zionis Israel. "Penjajah telah menunjukkan bahwa mereka tidak memahami bahasa dialog. Keheningan dan ketidakpedulian hanya akan menonjolkan sifat biadab mereka."
"Republik Islam berdiri kokoh dengan garis depan perlawanan, diperkuat oleh pengorbanan para komandan dan prajuritnya. Republik Islam secara aktif mengejar inisiatif diplomatik untuk semakin mempersempit posisi Zionis."[IT/r]
 
Comment