Iran Ingin Tingkatkan Perdagangan Tahunan dengan Indonesia Hingga USD 20 miliar

Yadollah Tahernejad, yang memimpin komite perdagangan gabungan Iran-Indonesia di Teheran, mengatakan pada hari Selasa (15/10) bahwa PTA yang mulai berlaku pada tanggal 13 Oktober akan menyebabkan lonjakan besar dalam perdagangan antara kedua negara.
 
Tahernejad mengatakan badan administratif Iran sedang menunggu pengumuman resmi dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia untuk mulai menerapkan perjanjian tersebut.
 
Dia mengatakan penerapan PTA dengan Indonesia akan memungkinkan Iran untuk secara signifikan meningkatkan ekspor baja, petrokimia, dan aspal ke Indonesia dengan mengurangi tarif pada pengiriman ekspor.
 
“Indonesia memiliki populasi 290 juta orang dan target perdagangan USD 20 miliar berada dalam jangkauan kami,” kata mantan anggota parlemen Iran tersebut.
 
Iran dan Indonesia menuntaskan pembahasan PTA selama kunjungan mantan Presiden Iran Ebrahim Raeisi ke Jakarta pada bulan Mei tahun lalu. Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian secara resmi menyetujui perjanjian tersebut setelah disetujui oleh parlemen Iran minggu lalu.
 
Tahernejad mengatakan perdagangan dengan Indonesia memiliki banyak keuntungan bagi bisnis Iran dibandingkan dengan perdagangan dengan negara lain. Ia menambahkan bahwa hubungan politik yang baik serta kesamaan budaya dan agama yang dimiliki kedua negara membuat perdagangan di antara mereka menjadi lebih menarik.
 
Ia mengatakan otoritas Iran tengah berupaya untuk merampingkan operasi perbankan dan meningkatkan pengaturan transportasi guna memfasilitasi perdagangan antara Iran dan Indonesia. Ia juga mengatakan bahwa rute penerbangan langsung antara Teheran dan Jakarta juga menjadi agenda untuk lebih membantu bisnis Iran dalam menjalankan aktivitas mereka di Republik Indonesia.