0
Thursday 17 October 2024 - 04:55
Lebanon vs Zionis Israel:

Ketahanan Militer Hizbullah: Sebuah Pertunjukan Kecanggihan Taktis

Story Code : 1166909
Hezbollah’s Military Drones
Hezbollah’s Military Drones
Kelompok tersebut melakukan operasi pesawat nirawak canggih di pangkalan Brigade Golani Zionis "Israel" di dekat "Binyamina", menewaskan empat tentara dan melukai lebih dari 60 orang.
 
Media Zionis "Israel" menggambarkan ini sebagai salah satu serangan paling berdarah sejak konflik dimulai pada bulan Oktober. Ketepatan serangan, yang terjadi saat makan malam, memamerkan kemampuan pengumpulan intelijen dan kemahiran taktis Hizbullah.
 
Pesawat Nirawak Sayyad 107: Sebuah Lompatan Teknologi
Pesawat nirawak yang digunakan dalam operasi tersebut, yang dilaporkan merupakan model Sayyad 107, diproduksi di Iran dan dikenal karena tanda radar yang rendah dan ukurannya yang kecil, sehingga sulit dideteksi.
 
Jangkauannya yang mencapai 100 kilometer dan kemampuannya untuk mengubah ketinggian dan arah selama penerbangan semakin mempersulit upaya intersepsi.
 
Dalam hal ini, Hizbullah menggunakan serangan campuran, meluncurkan roket dan pesawat nirawak tambahan, yang secara efektif mengalahkan Iron Dome Zionis"Israel" dan sistem udara lainnya.
 
Meskipun satu UAV berhasil dicegat, yang lain berhasil menghindari deteksi, menempuh jarak 40 mil melontasi perbatasan Zionis "Israel", yang menunjukkan celah dalam kemampuan militer Zionis "Israel".
 
Kemampuan Adaptasi
Taktis Hizbullah Peningkatan kecanggihan Hizbullah dalam peperangan pesawat nirawak mencerminkan evolusi yang lebih luas dalam strategi militernya. Selama setahun terakhir, kelompok tersebut telah menggunakan pesawat nirawak untuk misi pengintaian dan penyerangan, yang sering kali melewati pertahanan Zionis "Israel".
 
Dilengkapi dengan sistem navigasi inersia dan satelit, pesawat nirawak Hizbullah dapat bernavigasi bahkan di lingkungan yang diganggu GPS, yang menunjukkan dukungan teknologi canggih, mungkin dari Rusia atau China.
 
Keahlian yang berkembang ini menunjukkan kemampuan Hizbullah untuk beradaptasi dengan tindakan pencegahan teknologi dan terus melakukan operasi yang berdampak.
 
Ketahanan dan Intelijen dalam Aksi
Serangan "Binyamina" tidak hanya menunjukkan ketahanan Hizbullah tetapi juga intelijen strategisnya. Waktu dan lokasi serangan "Binyamina" menunjukkan bahwa Hizbullah telah mengumpulkan intelijen yang cukup banyak dan menargetkan ruang makan pangkalan untuk memaksimalkan korban.
 
Sementara militer Zionis "Israel" belum merilis rincian apa pun tentang lokasi dampak, foto-foto dari tempat kejadian memperjelas bahwa pesawat nirawak tersebut menghantam ruang makan pangkalan. Brigade Golani dianggap sebagai unit elit infanteri Zionis "Israel"  dan telah dikerahkan ke Lebanon selatan sebagai bagian dari operasi darat Zionis  "Israel" di sana.
 
Ketahanan Hizbullah sangat mencolok mengingat kemunduran yang telah dihadapinya, termasuk hilangnya pemimpin utama dan gangguan pada struktur komandonya.
 
Kemampuan kelompok tersebut untuk menyerang jauh ke dalam wilayah "Israel" menunjukkan bahwa mereka telah mempertahankan keseimbangan strategisnya,
 
Daniel Sobelman, seorang pakar keamanan internasional di Universitas Ibrani "Yerusalem", mengatakan kepada CNN. Operasi hari Minggu menandai kemenangan penting bagi kelompok tersebut, tidak hanya dalam hal kerusakan yang ditimbulkan tetapi juga dalam dampak psikologisnya terhadap personel militer Zionis "Israel" dan masyarakat.
 
Pukulan Strategis bagi Zionis "Israel"
Penggunaan pesawat nirawak oleh Hizbullah merupakan bagian dari strategi yang lebih besar yang bertujuan untuk mengeksploitasi kelemahan dalam sistem militer Zionis "Israel".
 
Dalam beberapa bulan menjelang operasi "Binyamina", Hizbullah telah melaksanakan beberapa misi pengintaian berbasis UAV, termasuk satu di atas Haifa, kota besar Zionis "Israel".
 
Operasi-operasi ini mengungkap kerentanan dalam sistem udara Zionis "Israel", yang terutama dirancang untuk melawan roket dan rudal daripada pesawat nirawak yang lebih kecil dan lebih lincah. Hizbullah telah memanfaatkan kelemahan ini, melewati sistem peringatan dan melancarkan serangan tanpa peringatan.
 
 Ancaman Hizbullah yang Berkembang
Sementara Hizbullah terus menembakkan roket ke entitas Zionis "Israel" utara, kemampuan pesawat nirawaknya kini menjadi ancaman yang lebih mematikan dan canggih.
 
Strategi kelompok tersebut untuk mengalahkan pertahanan Zionis "Israel" melalui operasi UAV dan roket yang terkoordinasi menunjukkan tingkat koordinasi operasional yang sedang "dilawan" oleh Zionis "Israel".
 
Meskipun mengalami kerugian yang signifikan, Hizbullah tetap mampu mempertahankan kampanye militer yang berkepanjangan, mengganggu kehidupan sehari-hari di wilayah Zionis "Israel" utara dan memaksakan beban militer yang mahal pada militer "Israel". Persenjataan Hizbullah, yang mencakup pesawat nirawak buatan Iran dan kemungkinan teknologi satelit Rusia atau China, terus menantang keunggulan militer Zionis "Israel".
 
Kesimpulan

Ketahanan Hizbullah dan kecanggihan militer yang berkembang menggambarkan bahwa kelompok tersebut tetap menjadi kekuatan yang tangguh di kawasan tersebut. Jauh dari melemah karena kemunduran baru-baru ini, Hizbullah telah beradaptasi dengan tantangan baru dan tetap mampu menimbulkan kerusakan yang signifikan pada pasukan Zionis "Israel".
 
Operasi "Binyamina" menjadi pengingat kuat bahwa Hizbullah, dengan dukungan dari Iran, dapat mengganggu operasi militer Zionis "Israel" dan mempertahankan posisinya sebagai aktor regional utama. Seiring berlanjutnya konflik, kemajuan taktis dan teknologi Hizbullah akan tetap menjadi faktor penting dalam membentuk lintasan perang.[IT/r]
 
 
Comment