Yaman: Serangan AS-Inggris Takkan Menghentikan Operasi Anti-Israel
Story Code : 1164381
Ia mengatakan bahwa serangan udara yang menghantam beberapa wilayah di Yaman pada hari Kamis (3/10) setelah aksi protes yang digelar oleh jutaan warga Yaman guna mendukung warga Palestina di Gaza dan rakyat Lebanon, adalah "upaya putus asa untuk mengintimidasi rakyat Yaman."
"Serangan seperti itu tidak akan membuat takut Yaman yang akan tetap teguh melawan musuh," tegasnya.
Sharaf El-Din bersumpah bahwa operasi anti-Israel Yaman tidak akan berhenti sampai agresi Israel di Gaza dan Lebanon berakhir.
Pernyataan tersebut disampaikan setelah serangan udara AS-Inggris menghantam ibu kota Yaman, Sana’a, dan provinsi Hudaydah, al-Bayda, dan Dhamar pada hari Jumat pagi.
Sejak dimulainya perang, pasukan Yaman telah melakukan sejumlah operasi untuk mendukung warga Gaza yang dilanda genosida. Yaman menyerang sejumlah target di seluruh wilayah Palestina yang diduduki serta menargetkan kapal-kapal Israel atau kapal-kapal yang menuju pelabuhan di wilayah yang diduduki.
Israel melancarkan perang di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa yang mengejutkan terhadap entitas pendudukan tersebut sebagai tanggapan atas pertumpahan darah dan penghancuran yang telah berlangsung selama puluhan tahun oleh rezim Israel terhadap warga Palestina.
Serangan berdarah rezim tersebut di Gaza sejauh ini telah menewaskan lebih dari 41.788 warga Palestina, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan melukai puluhan ribu lainnya. Ribuan lainnya juga hilang dan diduga tewas di bawah reruntuhan.
Israel juga telah menargetkan Lebanon sejak Oktober 2023, saat rezim tersebut melancarkan perang genosida di Jalur Gaza. [IT/G]