0
Tuesday 1 October 2024 - 13:36
Turki - PBB:

Erdogan: PBB Harus Mengizinkan Penggunaan Kekuatan Melawan Zionis Israel  

Story Code : 1163662
Smoke rises from the Laylaki neighborhood of Dahieh after Israeli airstrikes, Lebanon
Smoke rises from the Laylaki neighborhood of Dahieh after Israeli airstrikes, Lebanon
Dia mengkritik tajam operasi Zionis Israel di daerah kantong Palestina dan serangan udara di Lebanon. Hampir satu juta warga sipil Lebanon telah mengungsi karena serangan Zionis Israel, Erdogan mengatakan setelah rapat kabinet di Ankara.
 
Setidaknya 1.300 orang telah tewas hanya dalam waktu seminggu, menurut otoritas Lebanon. “Membela Palestina dan Lebanon berarti membela kemanusiaan, perdamaian, dan budaya hidup berdampingan antar agama yang berbeda,” kata pemimpin Turki tersebut.
 
Dalam kasus Gaza, kewenangan Majelis Umum PBB untuk merekomendasikan penggunaan kekuatan, seperti dalam resolusi ‘Bersatu untuk Perdamaian’ tahun 1950, harus segera digunakan.
 
Resolusi tahun 1950 menyatakan bahwa jika Dewan Keamanan PBB gagal menjaga perdamaian internasional, organisasi tersebut dapat merekomendasikan tindakan kolektif hingga penggunaan kekuatan bersenjata.
 
Erdogan menuduh "segelintir ekstremis Zionis radikal" membakar "wilayah dan seluruh dunia." Komunitas internasional dan dunia Islam harus "mengambil tindakan untuk perdamaian semua orang di wilayah kita, baik Muslim, Yahudi, maupun Kristen," desaknya.
 
Turki memutuskan hubungan dagang dengan Zionis Israel awal tahun ini, berjanji untuk melanjutkan boikot hingga aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza pulih sepenuhnya.
 
Ankara juga bergabung dengan kasus Afrika Selatan yang sedang berlangsung terhadap Zionis Israel di Mahkamah Internasional, yang menuduh negara Yahudi itu melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.
 
Zionis Israel melancarkan invasinya ke Gaza setelah Hamas dan kelompok bersenjata Palestina sekutu melakukan serangan mendadak ke Zionis Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 200 orang.
 
Lebih dari 41.000 warga Palestina telah tewas sejak konflik meletus, menurut otoritas yang dipimpin Hamas di Gaza.
 
IDF baru-baru ini mengintensifkan serangan udara terhadap Hizobullah di Lebanon sebagai tanggapan atas serangan roket dan mortir lintas batas yang terus dilakukan kelompok pro-Palestina tersebut.
 
Pada hari Selasa (1/10), Zionis Israel mengumumkan bahwa mereka telah memulai "serangan darat yang terbatas, terlokalisasi, dan terarah" terhadap Hizbullah di Lebanon selatan. Dikatakan bahwa operasi tersebut diperlukan untuk membuat Zionis Israel utara aman bagi kembalinya penduduk yang mengungsi, yang terpaksa melarikan diri dari serangan roket Hizbullah.[IT/r]
 
Comment