0
Sunday 8 September 2024 - 09:49
Lebanon - Zionis Israel:

Hizbullah Menargetkan Pusat Komando Militer Israel dengan Roket Katyusha

Story Code : 1158685
The-southern-Lebanese-village-of-Tayr-Harfa-shows-smoke-billowing-near-an-Israeli-outpost
The-southern-Lebanese-village-of-Tayr-Harfa-shows-smoke-billowing-near-an-Israeli-outpost
Hizbullah mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat bahwa anggotanya menargetkan markas Brigade Golani di pangkalan Gunung Neria dengan salvo roket pada Sabtu (7/9) pagi, yang mengakibatkan serangan langsung.
 
Pernyataan itu mengatakan operasi itu dilakukan untuk mendukung warga Palestina yang teguh di Gaza dan faksi-faksi perlawanan yang melawan agresi Zionis Israel, dan sebagai balasan atas serangan Israel di kota-kota dan desa-desa Lebanon selatan, terutama serangan baru-baru ini di desa Froun di distrik Bint Jbeil.
 
Sementara itu, militer Zionis Israel mengatakan sedikitnya 30 roket ditembakkan dari Lebanon selatan ke daerah-daerah di sisi utara wilayah yang diduduki.
 
Sementara itu, sirene berbunyi di sejumlah komunitas yang dekat dengan perbatasan Lebanon selatan, memperingatkan adanya dugaan serangan pesawat tak berawak.
 
Pada hari Jumat (6/9), Hizbullah menargetkan pos Ma'ayan Baruch dengan pesawat nirawak bermuatan bahan peledak, dan kemudian barak dan bangunan Zebdine serta peralatan pengawasan di lokasi militer Metula dan Menara Zionis Israel.
 
Kelompok itu juga menargetkan sebuah pos di Shebaa Farms yang diduduki.
 
Kemudian pada hari itu, Hizbullah menargetkan pasukan Israel di Abirim dengan serangkaian pesawat nirawak kamikaze, sebagai tanggapan atas serangan Zionis Israel yang menewaskan seorang pejuang Hizbullah di kota selatan Kafra pada hari Kamis.
 
Rezim Israel telah berulang kali menyerang Lebanon selatan sejak 7 Oktober tahun lalu, ketika melancarkan perang genosida di Gaza. Sebagai balasan, Hizbullah telah meluncurkan serangan roket hampir setiap hari terhadap posisi Zionis Israel.
 
Hizbullah telah berperang melawan dua perang Israel melawan Lebanon pada tahun 2000 dan 2006. Perlawanan tersebut memaksa rezim tersebut untuk mundur dalam kedua konflik tersebut.[IT/r]
 
 
 
Comment