Dituduh Laki-Laki, Petinju Aljazair Jadi Korban Cyberbullying
Story Code : 1151651
Hal ini dikarenakan merebaknya woke culture dan eratnya kaitan antara Olimpiade Paris 2024 dengan gerakan LGBT lantaran upacara pembukaannya yang lekat dengan nuansa LGBT.
Tak pelak, Khelif menjadi bulan-bulanan netizen karena dikira pria secara biologis yang melakukan transgender dan bertanding di kelas putri.
Kontroversi ini dimulai ketika Carini menyerah dari pertandingan setelah bertahan selama 46 detik dan menolak berjabat tangan dengan Khelif. Setelah keluar, Carini menangis dan mengatakan bahwa ia tidak pernah mendapat pukulan sekeras itu sebelumnya.
Berbagai tokoh dan pegiat media sosial hingga Perdana Menteri Italia, turut mengomentari dan menyampaikan pesan berisi ujaran kebencian dan rasisme akibat kontroversi tersebut.
Meski begitu, penyelenggara olimpiade mengatakan bahwa Khelif merupakan petinju yang lahir sebagai perempuan, terdaftar sebagai perempuan, menjalani hidupnya sebagai perempuan, bertinju sebagai perempuan, dan memiliki paspor perempuan. [IT/G]