0
Saturday 13 July 2024 - 01:46
China - NATO:

China Mengecam Tuduhan NATO yang ‘Tidak Berdasar’

Story Code : 1147386
Chinese Foreign Minister Wang Yi
Chinese Foreign Minister Wang Yi
Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengecam NATO karena melontarkan “tuduhan tidak berdasar,” setelah blok tersebut menargetkan Beijing dalam deklarasinya pada pertemuan puncak di Washington minggu ini.

Dalam dokumen yang diadopsi oleh anggota NATO pada hari Rabu (10/7), blok pimpinan AS tersebut menuduh bahwa China telah bekerja sama dengan Rusia untuk “melemahkan dan membentuk kembali tatanan internasional berbasis aturan.” Laporan tersebut juga mengklaim bahwa Beijing telah menyediakan bahan dan komponen yang dapat digunakan ganda kepada produsen senjata Moskow di tengah konfliknya dengan Ukraina.

Selama kontak telepon pada hari Kamis (11/7) dengan rekannya dari Belanda, Caspar Veldkamp, ​​​​Wang menekankan bahwa Beijing “tidak akan pernah menerima” “tuduhan tidak berdasar” NATO.

Diplomat tersebut juga menegaskan bahwa China “selalu menjadi kekuatan bagi perdamaian dan stabilitas dalam komunitas internasional.”

“China dan negara-negara NATO memiliki sistem dan nilai-nilai politik yang berbeda, namun hal ini tidak seharusnya menjadi alasan bagi NATO untuk menghasut konfrontasi China,” bantah Wang. Dia meminta blok tersebut untuk fokus pada dialog dan membangun “rasa saling percaya,” daripada melontarkan tuduhan terhadap Beijing.

Menteri luar negeri China lebih lanjut memperingatkan NATO agar tidak melakukan campur tangan di kawasan Asia-Pasifik atau menantang “hak dan kepentingan sah” Beijing. “China bersedia mempertahankan kontak dengan NATO atas dasar kesetaraan dan melakukan pertukaran atas dasar saling menghormati,” pejabat itu menyimpulkan.

Juga pada hari Kamis, juru bicara Misi China untuk UE menyebut deklarasi terbaru NATO sebagai “provokatif dengan kebohongan dan fitnah yang nyata.” “[China] tidak pernah memberikan senjata mematikan kepada salah satu pihak yang berkonflik, dan menerapkan kontrol ekspor yang ketat terhadap barang-barang yang dapat digunakan ganda,” tegas misi tersebut.

Ia menambahkan bahwa Beijing bukanlah “pencipta krisis Ukraina,” dan telah berupaya untuk “mempromosikan perundingan damai dan mencari penyelesaian politik.” Sebaliknya, NATO telah “mengipasi api” permusuhan sambil mengkambinghitamkan pihak lain, klaim misi tersebut.

Dalam dokumen yang diadopsi setelah KTT peringatan 75 tahun NATO di ibu kota AS, blok tersebut menggambarkan China sebagai “pendukung yang menentukan” kampanye militer Rusia melawan Ukraina.

Menyusul penerapan sanksi Barat terhadap Rusia terkait konflik Ukraina serta kepergian banyak perusahaan Amerika dan Eropa dari negara tersebut, perdagangan antara Moskow dan Beijing meningkat pesat. Pada bulan Mei, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China, Xi Jinping, memproklamirkan “era baru” dalam kemitraan “tanpa batas” kedua negara.[IT/r]
Comment