Dari Dunia Akademis Hingga Pertahanan, 'Israel' Semakin Terisolasi
Story Code : 1147015
Pro-Palestinian protesters with placards and flags in central London
Kampanye pro-Palestina yang menganjurkan boikot global terhadap Zionis "Israel" sebelumnya hanya mendapat dukungan terbatas; namun, sejak dimulainya perang Zionis Israel di Gaza, dukungan terhadap isolasi Zionis "Israel" telah meningkat secara signifikan dan melampaui tindakan militer saja, menurut laporan The Wall Street Journal.
Meningkatnya gerakan BDS mengancam karir Zionis Israel, merusak bisnis, dan membebani perekonomian negara yang sangat bergantung pada kolaborasi internasional di bidang pertahanan, perdagangan, dan penelitian ilmiah, menurut laporan tersebut.
Zionis 'Israel', sebuah entitas 'paria'
Pada akhir Mei, komite etika di Universitas Ghent di Belgia merekomendasikan untuk mengakhiri semua kolaborasi penelitian dengan institusi Zionis Israel.
Komite tersebut juga menganjurkan penangguhan keterlibatan Zionis Israel di seluruh Eropa dalam program penelitian dan pendidikan, yang seringkali bergantung pada pendanaan Uni Eropa.
Mengenai masalah ini, ahli biologi komputasi Zionis Israel Eran Segal mengatakan, seperti dikutip oleh WSJ, bahwa jika mitra Eropa mematuhi seruan ini, “ini akan menjadi pukulan besar bagi kemampuan kita untuk melakukan penelitian ilmiah akademis.”
Eran Shamir-Borer, mantan kepala departemen hukum internasional di militer Zionis Israel, mencatat bahwa gelombang tindakan politik dan hukum terhadap Zionis “Israel” saat ini belum pernah terjadi sebelumnya. Tindakan-tindakan ini termasuk inisiatif yang menargetkan Zionis “Israel” dan tokoh-tokohnya di pengadilan tinggi PBB dan Pengadilan Kriminal Internasional.
“Saya pikir pasti ada alasan untuk khawatir terhadap Zionis Israel,” kata Shamir-Borer, seperti dikutip WSJ, yang kini menjadi peneliti di Zionist Israel Democracy Institute.
“Menjadi negara paria berarti meskipun segala sesuatunya tidak terjadi secara formal, semakin sedikit perusahaan yang merasa ingin berinvestasi di Zionis Israel, semakin sedikit universitas yang mau berkolaborasi dengan institusi Zionis Israel,” tambahnya.
Warga Zionis Israel menyadari bahwa mereka tidak lagi diterima di banyak universitas di Eropa, termasuk di universitas-universitas yang berkolaborasi dalam bidang ilmiah, dan bahwa keterlibatan mereka dalam lembaga-lembaga kebudayaan dan pameran dagang pertahanan semakin dianggap tabu, demikian kesimpulan laporan tersebut.[IT/r]