Blinken: ‘Israel’ Kehilangan ‘Kedaulatan’ di Utara karena Hizbullah

“Orang-orang tidak merasa aman untuk pulang ke rumah mereka,” katanya saat wawancara publik di Brookings Institute di Washington. “Jika tidak melakukan sesuatu untuk mengatasi ketidakamanan, masyarakat tidak akan memiliki kepercayaan diri untuk kembali,” kata Blinken.

Dia berbicara ketika hampir 100.000 warga Zionis Israel dari permukiman di perbatasan utara tidak dapat kembali ke rumah mereka dan sebagian besar wilayah tersebut masih kosong.

Ratusan Perwira #Zionis Israel Meminta Pemberhentian dari Dinas Militer karena #Gallant Menyoroti Perlunya Pasukan Tambahan https://t.co/bOHPVFE6NK pic.twitter.com/B566JzCGkr
— ManarWeb (@WebManar) 1 Juli 2024

 Hizbullah telah terlibat dalam pertempuran perbatasan melawan Zionis Israel sejak tentara pendudukan memulai perang genosida di Gaza. Pos-pos militer dan pemukiman di Galilea dan Golan berada di bawah serangan roket, drone dan artileri.

Seluruh situs militer Zionis Israel, barak dan pangkalan di wilayah perbatasan telah dibombardir, dan lebih dari seribu rumah hancur atau rusak.

Sesi kabinet Zionis pada hari Minggu (30/7) menyaksikan diskusi yang penuh gejolak di antara para menteri. Media Zionis melaporkan sesi yang penuh gejolak di mana semua peserta konferensi termasuk Netanyahu menyuarakan persetujuan atas perjanjian untuk memulihkan ketenangan di perbatasan utara, kecuali dua menteri ekstremis Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich yang menentangnya.[IT/r]