0
Saturday 15 June 2024 - 23:51
Lebanon - Zionis Israel:

Hizbullah Lebanon Memperingatkan Tanggapan yang ‘Menentukan’ terhadap Perluasan Perang Israel

Story Code : 1141958
Hezbollah Deputy Secretary-General Sheikh Naim Qassem speaks at a ceremony in the capital Beirut
Hezbollah Deputy Secretary-General Sheikh Naim Qassem speaks at a ceremony in the capital Beirut
Sheikh Naim Qassem, wakil sekretaris jenderal Hizbullah, mengeluarkan peringatan itu dalam sebuah upacara di ibu kota Beirut pada hari Jumat (14/6) ketika baku tembak antara gerakan perlawanan Lebanon dan pasukan Zionis Israel meningkat selama seminggu setelah pembunuhan yang ditargetkan terhadap seorang komandan senior Hizbullah di negara tersebut. 

Sami Abdallah, yang lebih dikenal dengan nama gerilyawan Abu Taleb, tewas bersama tiga orang lainnya dalam serangan Zionis Israel yang menargetkan sebuah bangunan tempat tinggal di kota Jwaya, Lebanon selatan, pada hari Selasa (11/6).

Sheikh Qassem mengatakan perlawanan Lebanon telah menyerang beberapa lokasi di wilayah pendudukan sebagai pembalasan atas pembunuhan Abdallah, dan juga akan menanggapi perluasan agresi Israel terhadap Lebanon, tidak peduli seberapa terbatasnya agresi tersebut.

Gerakan perlawanan, katanya, “menargetkan barak, personel militer, dan lokasi pertempuran dalam jarak antara tiga dan lima kilometer dan menghindari menargetkan warga sipil” dan terlibat dalam aksi militer langsung.

“Dengan ketakutan Zionis Israel akan melampaui batas yang dapat menyebabkan perang, Israel mencoba mengambil peluang dan melakukan ekspansi terbatas, namun kami mempunyai keputusan bahwa setiap ekspansi, tidak peduli seberapa terbatasnya, akan ditanggapi dengan respons tegas yang akan …menimbulkan kerugian besar bagi Israel,” tambah Sheikh Qassem.

Pejabat senior Hizbullah memperingatkan rezim Israel terhadap tindakan lebih lanjut dan berkata, “Anda melihat bagaimana kami menanggapi pembunuhan Komandan Abu Taleb dan rekan-rekannya.”

Rezim Israel telah berulang kali menyerang Lebanon selatan sejak 7 Oktober 2023, ketika mereka melancarkan perang sengit di Jalur Gaza yang terkepung yang sejauh ini telah menewaskan sekitar 37.300 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Sebagai pembalasan, Hizbullah hampir setiap hari melancarkan serangan roket terhadap posisi Zionis Israel untuk mendukung warga Palestina di Gaza.

Dalam serangan terbesarnya sejak 8 Oktober, Hizbullah pada hari Rabu (12/6) menembakkan sekitar 30 drone dan 150 roket ke Israel sebagai pembalasan atas pembunuhan Sami Abdallah baru-baru ini.

Hizbullah telah melancarkan dua perang Israel melawan Lebanon pada tahun 2000 dan 2006. Perlawanan tersebut memaksa rezim tersebut mundur dalam kedua konflik tersebut.[IT/r]
Comment