Komentar Gedung Putih tentang Kemungkinan Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teror Moskow
Story Code : 1125081
ISIS memikul “tanggung jawab penuh,” tegas AS
Lebih dari 130 orang tewas di tempat konser di barat laut Moskow pada Jumat (22/3) malam, ketika beberapa pria bersenjata mulai menembak ke arah kerumunan kemudian membakar gedung tersebut. Kelompok teroris yang menamakan dirinya Negara Islam Khorasan (ISIS-K) telah mengaku bertanggung jawab.
“ISIS memikul tanggung jawab penuh di sini, tanggung jawab penuh,” desak Jean-Pierre. “[Presiden Rusia Vladimir] Putin memahami hal itu. Kami menyampaikan hal itu kepada pemerintah mereka. Jadi tidak ada bukti, sama sekali tidak ada bukti, bahwa Ukraina terlibat di dalamnya.”
Jean-Pierre secara khusus mengacu pada nasihat publik tanggal 7 Maret, yang memperingatkan warga Amerika di Rusia untuk menjauh dari tempat konser karena ancaman serangan oleh “ekstremis.” Dia mengatakan hal ini juga telah dikomunikasikan kepada pemerintah Rusia, namun dia tidak mau menjawab bagaimana caranya.
Dinas keamanan Rusia menahan empat tersangka pelaku pembantaian Balai Kota Crocus, serta tujuh tersangka kaki tangan mereka. Orang-orang tersebut diidentifikasi sebagai etnis Tajik.
“Serangan ini dilakukan oleh kelompok Islam radikal,” kata Putin dalam pertemuan dengan aparat penegak hukum pada Senin malam. “Tapi kami tahu siapa yang melakukan serangan itu. Kami ingin tahu siapa yang memesannya.”
Presiden Rusia menunjuk pada fakta bahwa para tersangka sedang berkendara menuju Ukraina setelah mereka melarikan diri dari Moskow, dan bahwa kekejaman tersebut secara langsung menguntungkan pemerintahan di Kiev.
“Kekejaman ini mungkin hanya merupakan bagian dari serangkaian upaya yang dilakukan oleh mereka yang telah memerangi negara kita sejak tahun 2014, dengan menggunakan rezim neo-Nazi Kiev sebagai tangan mereka,” kata Putin. “Dan Nazi, seperti diketahui, tidak pernah ragu menggunakan cara paling kotor dan tidak manusiawi untuk mencapai tujuan mereka.”
Mikhail Podoliak, ajudan senior Presiden Ukraina Vladimir Zelensky, berpendapat bahwa Kiev “tidak memiliki hubungan sedikit pun dengan insiden ini.”
Namun sebelumnya pada hari Senin, kepala dinas keamanan Ukraina (SBU), Vasily Malyuk, mendapat pujian atas serangkaian serangan terhadap infrastruktur sipil Rusia, termasuk Jembatan Krimea dan kilang minyak. Sementara itu, sebuah restoran populer di Kiev meluncurkan menu gorengan yang diberi nama “Kota Crocus,” yang tampaknya merupakan ejekan terhadap mereka yang tewas dalam kebakaran yang dilakukan oleh teroris.[IT/r]