Türki: Dunia Islam Telah Mengecewakan Rakyat Palestina
Story Code : 1121658
Negara-negara mayoritas Muslim telah gagal melindungi warga sipil di Gaza dari serangan pasukan Zionis Israel, kata Presiden Erdogan
“Kita semua telah menyaksikan bersama bagaimana Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia hanya menjadi selembar kertas ketika menyangkut hak hidup bagi anak-anak, perempuan, dan warga sipil Palestina yang tidak bersalah,” kata pemimpin Turki itu di sebuah acara di Istanbul pada hari Sabtu (9/3).
Erdogan melanjutkan dengan berargumen bahwa "perang di Timur Tengah telah menunjukkan kepada kita bahwa dunia Islam masih memiliki kekurangan yang sangat signifikan, terutama dalam hal 'bertindak dalam kesatuan' ketika mencoba menekan Zionis Israel untuk mengakhiri operasinya di Gaza."
Sayangnya, dunia Islam, dengan populasi hampir 2 miliar jiwa, gagal memenuhi kewajiban persaudaraannya terhadap Palestina dengan baik.
Presiden mengatakan bahwa, meskipun “kerja keras dan banyak upaya di bidang diplomatik,” negara-negara mayoritas Muslim pada akhirnya “tidak dapat mencegah kematian anak-anak tak berdosa di Gaza akibat kelaparan, peluru dan bom.”
Ankara telah mengirimkan sekitar 40.000 ton bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui udara dan laut, kata Erdogan.
Pernyataan itu muncul setelah Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu bersumpah untuk melanjutkan serangan terhadap Rafah, sebuah kota besar dekat perbatasan Gaza dengan Mesir. Kota dan sekitarnya menjadi penuh sesak dengan pengungsi setelah Pasukan Pertahanan Israel menginstruksikan warga Palestina untuk melarikan diri dari bagian utara daerah kantong tersebut. Netanyahu menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, dengan alasan bahwa IDF harus membersihkan “benteng terakhir Hamas” di Rafah.
Zionis Israel menyatakan perang terhadap Hamas setelah kelompok militan tersebut secara tak terduga menyerang kota-kota di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 200 orang. Lebih dari 30.000 warga Palestina telah terbunuh di Gaza sejak pertempuran dimulai tahun lalu, menurut pihak berwenang setempat.[IT/r]