Media Israel: 'Israel' Bertanggung Jawab Secara Global atas Pembantaian Tepung
Story Code : 1119681
Surat kabar Zionis Israel Haaretz mengatakan bahwa janji Perdana Menteri Benjamin Netanyahu baru-baru ini untuk “kemenangan total” dalam perang di Gaza tampak lebih hampa dibandingkan sebelumnya.
Surat kabar tersebut membahas Pembantaian Tepung di Jalan al-Rashid Gaza pada hari Kamis (29/2), yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Zionis Israel. Mereka mengamati bahwa dampak yang terjadi mungkin mempengaruhi negosiasi yang sedang berlangsung untuk mencapai kesepakatan, menunjukkan bahwa hal itu dapat meningkatkan ketegangan di berbagai bidang, dari Washington hingga Riyadh. Hal ini memperkuat anggapan bahwa “Netanyahu tidak menafsirkan situasi secara akurat,” menurut Haaretz.
Meskipun militer Zionis Israel mengklaim bahwa "mayoritas korban dan cedera terjadi karena kepadatan yang berlebihan" dan "hanya sedikit cedera yang disebabkan oleh tembakan tentara," Haaretz menyatakan keraguannya terhadap kredibilitas dalih militer Israel.
Surat kabar tersebut juga menyoroti bahwa pemandangan menyedihkan dari pembantaian tersebut konsisten dengan angka yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina mengenai jumlah korban warga Palestina di Jalur Gaza. Hal ini menggarisbawahi bahwa secara internasional, Zionis “Israel” dianggap sebagai pihak utama yang bertanggung jawab atas pembantaian ini.
Ancaman yang ada saat ini menjadi lebih signifikan karena situasi di Gaza menjadi semakin kacau dan menyedihkan, terutama menjelang Ramadhan, menurut surat kabar tersebut.
Ditegaskan juga bahwa kekejaman kemarin, yang mengacu pada Jalan al-Rashid di Gaza, berpotensi meningkatkan ketegangan di wilayah lain, termasuk Tepi Barat yang diduduki. Pengaruh ini dapat meluas ke berbagai negara Islam dan Arab, yang telah menuduh Zionis “Israel” membantai warga sipil Palestina, menurut surat kabar tersebut.
Hal ini terjadi ketika reaksi terhadap pembantaian yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel di Jalan al-Rashid sebelah barat Kota Gaza mengalir deras dari seluruh dunia.
'Kemarahan mendalam atas gambar-gambar yang datang dari Gaza'
Sebelumnya hari ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengecam keras militer Zionis Israel pada hari Jumat (1/3) karena menembaki ratusan warga Palestina yang menunggu bantuan makanan, ketika daerah kantong yang terkepung itu menghadapi kelaparan yang disengaja dan belum pernah terjadi sebelumnya.
"Kemarahan mendalam atas gambar-gambar yang datang dari Gaza di mana warga sipil menjadi sasaran tentara Zionis Israel. Saya menyampaikan kecaman saya yang paling keras atas penembakan ini dan menyerukan kebenaran, keadilan, dan penghormatan terhadap hukum internasional," kata Macron dalam sebuah postingan di X.
Pemimpin Perancis tersebut menyebut situasi di Gaza sebagai situasi yang “mengerikan” dan menyerukan perlindungan terhadap warga sipil.
“Gencatan senjata harus segera diterapkan agar bantuan kemanusiaan dapat disalurkan,” tambah Macron.
Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, setidaknya 114 warga Palestina tewas dan lebih dari 760 lainnya terluka oleh pasukan pendudukan Israel dalam pembantaian pada hari Kamis (20/2).[IT/r]