0
Saturday 6 January 2024 - 00:48
Iran vs Terorisme:

Daesh Mengaku Bertanggung Jawab atas Pemboman Teroris Kerman

Story Code : 1107246
Daesh claims responsibility for Kerman terrorist bombings
Daesh claims responsibility for Kerman terrorist bombings
Dalam sebuah pernyataan yang diposting di saluran Telegram afiliasinya, kelompok teroris tersebut mengatakan dua anggotanya telah meledakkan sabuk peledak mereka di tengah kerumunan yang berkumpul di pemakaman untuk memperingati pembunuhan Jenderal Soleimani oleh AS.

Sebelumnya, sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita resmi IRNA bahwa ledakan pertama di pemakaman di Kerman, kampung halaman Jenderal Soleimani, “adalah akibat dari tindakan pelaku bom bunuh diri”.

“Pelaku bom bunuh diri dalam insiden pertama adalah seorang pria yang hancur berkeping-keping akibat ledakan tersebut dan identifikasi pelaku bom bunuh diri sedang diselidiki,” katanya.

“Penyebab ledakan kedua kemungkinan besar sama,” kata sumber tersebut kepada IRNA.

Lokasi ledakan, kata sumber itu, masing-masing berjarak 1,5 km dan 2,7 km dari makam Jenderal Soleimani, sehingga tidak memungkinkan melewati gerbang inspeksi di kawasan tersebut.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam sebuah pernyataan mengutuk “serangan teroris pengecut” di Kerman pada hari Rabu (3/1) dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan pemerintah Iran.

Iran memperingati hari berkabung pada hari Kamis bagi mereka yang tewas dalam ledakan teroris. Orang-orang berkumpul di belasan kota di seluruh negeri, meneriakkan: “Mampus Zionis ‘Israel’” dan “Mampus Amerika”.

Sementara itu, warga Iran bersiap untuk melakukan protes massal setelah salat Jumat di seluruh negeri pada hari Jumat (5/1), ketika pemakaman akan diadakan untuk para korban.

Sebelumnya pada hari Kamis, badan keamanan utama Iran menugaskan organisasi intelijen, keamanan dan penegakan hukum negara tersebut untuk segera mengidentifikasi dan menghukum mereka yang berada di balik pemboman hari Rabu (3/1).

Dewan Keamanan Nasional Tertinggi mengadakan sesi ad hoc untuk mendengarkan dan meninjau laporan organisasi-organisasi tersebut, memutuskan bahwa “badan intelijen harus segera melacak petunjuk yang diperoleh dari operasi teroris dan mengidentifikasi serta memperkenalkan pelakunya yang merupakan tentara bayaran”.

“Peran para pemikir korup yang selalu mendukung teroris dalam menargetkan perempuan, laki-laki dan anak-anak yang tidak bersalah di berbagai belahan dunia, harus diidentifikasi dan dilaporkan secara akurat dalam insiden ini,” katanya.

“Lembaga terkait harus mengambil tindakan untuk memprediksi dan mencegah serta menangani secara tegas para pelaku dan menghukum secara adil para pelaku atau pendukung kejahatan ini,” tambahnya.[IT/r]
Comment