Raksasa Perkapalan Mengalihkan Pelayaran dari Laut Merah
Story Code : 1106811
Maersk awalnya menghentikan semua transit melalui jalur air tersebut selama 48 jam pada hari Minggu (31/12), sehari setelah kapal kontainer berbendera Singapura, Maersk Hangzhou, dihantam oleh rudal yang ditembakkan dari Yaman. Namun, pada hari Selasa, perusahaan tersebut mengumumkan bahwa mereka akan memperpanjang jeda pengiriman di wilayah tersebut “sampai pemberitahuan lebih lanjut” karena perusahaan tersebut meninjau risiko keamanan saat berlayar di jalur air tersebut.
“Penyelidikan atas insiden tersebut sedang berlangsung, dan kami akan terus menghentikan semua pergerakan kargo melalui area tersebut sementara kami menilai lebih lanjut situasi yang terus berkembang,” kata Maersk dalam pernyataannya. Perusahaan tersebut telah menghentikan pengiriman di Laut Merah pada pertengahan Desember tetapi melanjutkan perjalanan minggu lalu setelah AS dan sekutunya mengumumkan koalisi angkatan laut di wilayah tersebut.
Dalam pernyataannya pada hari Selasa (2/1), Maersk mengatakan beberapa kapalnya akan dialihkan ke sekitar Tanjung Harapan di Afrika Selatan. Menurut jadwal pelayaran yang dipublikasikan di situs web perusahaan pada Senin (1/1) malam, pihaknya terpaksa mengalihkan lebih dari 100 kapal yang dijadwalkan menggunakan rute tersebut dalam beberapa minggu mendatang.
Sementara itu, Hapag-Lloyd, yang juga menghentikan pengiriman melalui Laut Merah bulan lalu, mengatakan akan memperpanjang jeda perjalanan setidaknya selama seminggu lagi.
“Kami memantau situasi dengan cermat hari demi hari, namun akan terus mengubah rute kapal kami hingga 9 Januari,” kata juru bicara perusahaan kepada wartawan pada hari Selasa.
Perusahaan pelayaran lainnya, termasuk Evergreen Line dan MSC Mediterranean Shipping Company, juga telah berhenti mengangkut kargo melalui Laut Merah di tengah serangan Houthi. Karena jalur perairan ini merupakan jalur utama yang menghubungkan Asia dan Eropa dan memfasilitasi sekitar 12% perdagangan global, para ahli mengatakan penghentian pengiriman melalui jalur ini telah mengganggu rantai pasokan global, menaikkan biaya pengiriman dan memperpanjang waktu pengiriman.[IT/r]