Wakil PM: Belgia Menginginkan Sanksi terhadap Israel atas Pemboman Terus-menerus di Jalur Gaza
Story Code : 1094397
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Nieuwsblad, Wakil Perdana Menteri Belgia Petra De Sutte mendesak Brussels pada hari Rabu untuk menerapkan sanksi terhadap Tel Aviv dan meluncurkan penyelidikan atas pemboman rumah sakit dan kamp pengungsi di Gaza.
“Sudah waktunya memberikan sanksi terhadap Zionis Israel. Hujan bom tidak manusiawi. Jelas bahwa Israel tidak peduli dengan tuntutan internasional untuk gencatan senjata,” katanya.
Israel mengobarkan perang di Gaza pada tanggal 7 Oktober, setelah gerakan perlawanan di wilayah tersebut melakukan serangan mendadak terhadap entitas pendudukan, yang disebut Operasi Badai al-Aqsa, sebagai tanggapan atas kejahatan Zionis Israel yang tak henti-hentinya terhadap warga Palestina.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, jumlah korban tewas akibat pemboman tanpa pandang bulu oleh Israel telah melampaui 10.500 orang, termasuk lebih dari 6.500 anak-anak dan wanita.
De Sutter lebih lanjut menekankan bahwa Uni Eropa harus segera menangguhkan Perjanjian Asosiasi dengan Tel Aviv, yang bertujuan untuk kerja sama ekonomi dan politik yang lebih baik, serta menyerukan penerapan larangan impor dari Zionis Israel.
Dia juga menekankan bahwa pemukim Zionis Israel yang melakukan kekerasan, politisi, dan tentara yang bertanggung jawab atas kejahatan perang harus dilarang memasuki UE.
Selama berminggu-minggu, Israel menggempur hampir seluruh area dan fasilitas di wilayah yang diblokade, termasuk rumah sakit, sekolah, dan bangunan tempat tinggal, serta menolak semua seruan gencatan senjata di wilayah tersebut.
Di bagian lain sambutannya, De Sutter mengatakan bahwa Brussels harus meningkatkan pendanaan bagi Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag untuk menyelidiki pemboman tersebut.
Rezim Zionis Israel juga terus melancarkan serangan daratnya di Gaza, dan militer mengatakan pasukannya kini beroperasi di jantung Kota Gaza.[IT/r]