Laporan: Ketua Wagner Yevgeny Prigozhin Tewasl dalam Kecelakaan Pesawat di Rusia
Story Code : 1077694
Saluran berita RT Rusia mengatakan sebuah jet pribadi yang melakukan perjalanan dari ibu kota Moskow ke Saint Petersburg jatuh “tanpa ada yang selamat” di Wilayah Tver Rusia pada hari Rabu (23/8). Kecelakaan itu menewaskan sepuluh orang.
Sementara itu, mengutip otoritas penerbangan Rusia, kantor berita Rusia RIA Novosti melaporkan Prigozhin tewas dalam kecelakaan itu.
Saluran Telegram yang terkait dengan Grup Wagner mengatakan bahwa pemimpinnya Prigozhin meninggal, lapor Reuters.
“Kepala Grup Wagner, Pahlawan Rusia, patriot sejati Tanah Airnya – Yevgeny Viktorovich Prigozhin meninggal akibat tindakan pengkhianat Rusia,” kata sebuah postingan di saluran Grey Zone.
Sebelumnya, Kementerian Situasi Darurat Rusia yang dikutip oleh RT mengatakan bahwa 10 orang di dalamnya tewas dan Prigozhin “terdaftar di antara penumpang”.
"Sebuah pesawat pribadi Embraer Legacy jatuh dalam perjalanan dari Moskow ke St. Petersburg di wilayah Tver, dekat desa Kuzhenkino. Ada 10 orang di dalamnya, termasuk 3 awak. Menurut informasi awal, semua orang di dalamnya tewas," kata pesawat tersebut. kata kementerian dalam sebuah pernyataan.
“Pemimpin perusahaan militer swasta (PMC) Grup Wagner Yevgeny Prigozhin termasuk di antara penumpang,” tambah pernyataan itu.
Badan Transportasi Udara Federal Rusia mengatakan penyelidikan atas kecelakaan itu telah diluncurkan.
Investigasi terhadap kecelakaan pesawat Embraer yang terjadi di Wilayah Tver malam ini telah dimulai. Menurut daftar penumpang, nama depan dan belakang Yevgeny Prigozhin termasuk dalam daftar ini, kata badan tersebut.
Pejabat Rusia yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada RIA Novosti bahwa sejauh ini “delapan mayat” telah ditemukan dan penyelidikan atas insiden tersebut sedang dilakukan.
Prigozhin memimpin pemberontakan bersenjata jangka pendek melawan kepemimpinan militer Rusia pada bulan Juni.
Pemberontakan, yang berlangsung kurang dari 24 jam, berakhir setelah pemimpin Wagner setuju untuk mengembalikan pasukannya ke ibu kota Rusia, menyusul negosiasi dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko yang bertujuan untuk meredakan situasi.
Dalam pesan audio yang diposting di Telegram pada tanggal 23 Juni, Prigozhin menuduh petinggi militer Rusia memerintahkan serangan roket ke kamp lapangan kelompok tersebut di Ukraina – tempat Rusia melakukan operasi militer – membunuh “sejumlah besar” pasukan paramiliternya Namun pihak berwenang di Moskow membantah keras klaimnya.
Menyusul kesepakatan tersebut, Kremlin mengumumkan bahwa Rusia telah membatalkan kasus pidana yang sebelumnya diajukan terhadap pemimpin kelompok Wagner.[IT/r]