Wakil PM Inggris Mundur karena Skandal 'Bully'

MP Tory menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Perdana Menteri Rishi Sunak pada hari Jumat (21/4). Dalam menjelaskan keputusan tersebut, dia mengutip penyelidikan atas masalah tersebut oleh pengacara ketenagakerjaan terkemuka Adam Tolley dan janji sebelumnya untuk pergi jika penyelidikan membuat "temuan apa pun tentang intimidasi."

Raab mencatat bahwa penyelidikan menolak semua kecuali dua keluhan tentang dirinya secara pribadi. Kelas berat Tory itu dituduh meremehkan staf, membuat beberapa orang menangis atau menyebabkan mereka muntah sebelum rapat, menurut laporan media. Dia membantah melakukan kesalahan.

Temuan Tolley adalah "cacat" dan "menetapkan preseden berbahaya" untuk operasi pemerintah dengan menempatkan "ambang untuk intimidasi" terlalu rendah, kata Raab dalam suratnya.

“Para menteri harus dapat melakukan pengawasan langsung terhadap pejabat senior atas negosiasi kritis yang dilakukan atas nama rakyat Inggris,” tulisnya. Mereka juga harus mampu “memberikan umpan balik kritis secara langsung tentang pengarahan dan pengajuan kepada pejabat senior, untuk menetapkan standar dan mendorong reformasi yang diharapkan publik dari kita.”

Raab meminta maaf atas "stres atau pelanggaran yang tidak disengaja" yang mungkin dirasakan bawahannya selama berinteraksi dengannya. Sunak akan terus mendapatkan dukungannya sebagai perdana menteri, dia meyakinkan.[IT/r]