PAPENAS: Kesehatan dan Pendidikan Alat Utama Mewujudkan Visi Indonesia 2045
Story Code : 1046756
“Kita perlu merancang sektor kesehatan dan pendidikan kita dengan lebih baik. Tanpa akselerasi di sektor kesehatan dan pendidikan, kita akan kehilangan generasi yang berkualitas,” kata Monoarfa.
Menkeu berpendapat bahwa berbagai masalah kesehatan merupakan masalah penting yang perlu dibenahi jika negara ingin menghasilkan sumber daya manusia yang sehat, berkualitas dan produktif dalam upaya memberikan kontribusi optimal bagi kemajuan dan pembangunan ekonomi Indonesia.
Menteri mencatat, Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah untuk memberantas malaria di ratusan kabupaten dan kota. Indonesia memiliki angka kejadian kusta tertinggi ketiga di dunia dan angka kejadian tuberkulosis (TB) tertinggi kedua di dunia.
Selain itu, bidang kesehatan harus didukung oleh ketersediaan infrastruktur dan sumber daya manusia yang memadai. Ia menegaskan, semua sarana dan prasarana kesehatan serta tenaga kesehatan termasuk dokter dan perawat harus ada di semua fasilitas kesehatan tingkat pertama.
“Semua pusat kesehatan masyarakat (buskesmas) atau fasilitas kesehatan tingkat pertama harus memiliki sembilan tenaga kesehatan,” katanya.
Menteri juga menyoroti masalah di sektor pendidikan seperti sekolah dasar yang standarnya berbeda di setiap daerah.
“Sekolah dasar kita tidak standar. Misalnya, kabupaten Korandalo Utara dan kota Korandalo memiliki SD yang berbeda, dan kabupaten Mapi dan Merak memiliki standar pembelajaran yang berbeda,” jelasnya.