Ribuan Warga London Turun ke Jalan; Dukung Mogok Dokter Inggris 

Ribuan orang Inggris berbaris menuju kediaman Perdana Menteri Inggris di London pada hari Sabtu (11/3) untuk mendukung para dokter negara tersebut.

Menurut kantor berita "Associated Press", pawai ini untuk mendukung pemogokan yang dihadapi oleh petugas kesehatan Inggris yang memprotes hak-hak mereka.

Menurut laporan ini, sekitar 40.000 dokter Inggris akan melakukan aksi mogok selama tiga hari di seluruh Inggris mulai Senin (13/3). Dikatakan bahwa aksi mogok para dokter akan lebih gencar dibandingkan dengan aksi mogok para perawat dan pekerja ambulans belakangan ini.

Gelombang pemogokan telah mengganggu kehidupan Inggris selama berbulan-bulan, dan para pekerja menuntut kenaikan gaji untuk mengimbangi inflasi dua digit. Selain pekerja sektor kesehatan, guru, masinis kereta api, kuli angkut bandara, supir bus, dan pekerja pos semuanya beberapa kali melakukan aksi mogok dan menuntut kenaikan gaji.

Serikat pekerja Inggris mengatakan upah, khususnya di sektor publik, telah turun selama dekade terakhir dan krisis biaya hidup yang disebabkan oleh meroketnya harga makanan dan energi telah membuat banyak orang berjuang untuk membayar tagihan mereka.

Tingkat inflasi tahunan Inggris adalah 10,1% pada bulan Januari, yang masih merupakan angka tertinggi dalam 40 tahun. Pemerintah konservatif negara itu berpendapat bahwa menaikkan gaji pekerja sektor publik sebesar 10 persen atau lebih akan meningkatkan inflasi.

Sementara Menteri Kesehatan Inggris meminta untuk berbicara dengan para dokter agar tidak mogok, tetapi serikat dokter mengumumkan bahwa babak baru pemogokan akan diadakan pada hari Senin sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya.

Sejak akhir tahun lalu, pekerja ambulans dan perawat Inggris berulang kali melakukan aksi mogok untuk memprotes kondisi kerja dan status gaji mereka. Pada tanggal 7 Februari 2023, para pekerja ini melakukan pemogokan terbesar karyawan Layanan Kesehatan Nasional Inggris dalam 75 tahun sejarah organisasi ini.

Dalam beberapa bulan terakhir, NHS berada di bawah tekanan berat karena pemogokan dan masalah lainnya, meninggalkan jutaan pasien dalam daftar tunggu yang panjang untuk operasi dan ribuan orang ditolak akses ke perawatan darurat setiap bulan. [IT/r]