Lebanon: Tahap Pertama Pengembalian Sukarela Pengungsi Suriah Dimulai

Membawa koper, generator listrik, lemari es dan bahkan ayam, sekitar 700 warga Suriah yang telah setuju untuk menyeberang berkumpul sejak dini hari di dekat perbatasan timur laut Masnaa.

Pihak berwenang Libanon mengatakan pemulangan itu berada di bawah program yang dihidupkan kembali yang dijalankan dikoordinasikan oleh badan Keamanan Umum negara itu.

Dalam konferensi pers yang diadakan Selasa (25/10) di markas Keamanan Umum di Beirut, Ibrahim mengatakan bahwa “Pemulangan akan dilakukan secara sukarela, dan kami tidak akan memaksa pengungsi untuk kembali; ini adalah prinsip yang telah kami tetapkan, dan kami berusaha untuk mengurangi beban di Lebanon.”

“Saat ini ada 2.080.000 pengungsi Suriah di Lebanon dan sekitar 540.000 warga Suriah yang secara sukarela kembali ke negara mereka sejak Keamanan Umum Lebanon mulai menerapkan rencana tersebut pada 2017,” kata Ibrahim.

Dia mengungkapkan pembukaan 17 pusat keamanan publik di seluruh wilayah Lebanon untuk mengatur pemulangan sukarela para pengungsi Suriah.

Pejabat Libanon juga menekankan bahwa arsip pengungsi Suriah adalah milik nasional dan bahwa “mengembalikan mereka ke tanah mereka adalah tugas nasional yang harus kita laksanakan.”

Sementara itu, Ibrahim mencatat bahwa Lebanon telah mendapat tekanan dari organisasi internasional terkait masalah ini.

“Organisasi internasional dan lainnya yang mengklaim sebagai kemanusiaan mencoba memaksakan kehendak mereka” di Lebanon dalam masalah ini.

“Kami tidak akan tunduk pada tekanan, karena kepentingan rakyat Lebanon didahulukan. Kami tidak akan memaksa pengungsi untuk kembali, tetapi kami berusaha untuk mengurangi tekanan di Lebanon,” tambah Ibrahim.

Mekanisme pemulangan yang dimulai pada 2017 itu ditunda seiring merebaknya COVID-19. Presiden Lebanon yang akan keluar Michel Aoun menghidupkannya kembali bulan ini dan dilanjutkan pada hari Rabu (26/10).[IT/r]