Setelah 8 Tahun Operasi Penyamaran, Hamas Mengungkapkan Senjata Cyber-nya

Dalam video berdurasi 25 menit yang diposting pada hari Kamis (13/10) ke saluran Telegram Hamas, bersama dengan pernyataan tertulis yang diposting ke situs web Brigade Izzedine al-Qassam, sejarah unit siber telah diuraikan.

Hamas mengatakan telah "mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan menemukan metode baru dalam menghadapi musuh Zionis" sepanjang sejarah jihadnya.

Kelompok tersebut menambahkan bahwa pada bulan Oktober 2014, Brigade al-Qassam meluncurkan “senjata cyber” dan mengungkapkan keberadaannya selama upacara peringatan untuk mantan pemimpin sayap, Jumaa al-Tahla, yang menjadi martir dalam serangan rudal Zionis 'Israel' selama Perang Zionis 'Israel' 11 hari di Gaza pada Mei 2021.

Disebutkan bahwa al-Tahla mendirikan unit siber, yang telah melakukan serangan siber terhadap sistem militer 'Israel' dan komunitas pemukim Zionis di dekat perbatasan Gaza.

Awal tahun ini pada bulan Agustus, perusahaan cybersecurity Zionis 'Israel' Cybereason mengungkapkan bahwa peretas yang berafiliasi dengan Hamas menargetkan rezim Tel Aviv melalui kampanye spionase cyber selama enam bulan terakhir.

Dalam apa yang disebut Cybereason sebagai "tingkat kecanggihan baru" untuk Hamas, para peretas dapat mengakses telepon dan komputer tentara dan petugas polisi Zionis 'Israel'.

Juga pada 2017 dan 2018, peretas yang berafiliasi dengan Hamas menginfeksi ponsel tentara Zionis.[IT/r]