Rusia Tahan 8 Tersangka Terkait Ledakan Jembatan Krimea
Story Code : 1019008
Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, FSB mengatakan bahwa penyelenggara serangan itu adalah kepala Direktorat Kirill Budanov, serta "karyawan dan agennya".
FSB juga mengatakan bahwa “alat peledak itu disamarkan dalam gulungan dengan film polietilen konstruksi dan dikirim dari pelabuhan Odessa [Ukraina] ke Ruse Bulgaria pada awal Agustus”.
Menurut FSB, kontrol atas pergerakan kargo di sepanjang rute dan kontak dengan peserta dalam skema kriminal dilakukan oleh karyawan Direktorat Intelijen Utama Ukraina yang menampilkan dirinya sebagai Ivan Ivanovich. Dia menggunakan nomor anonim virtual yang dibeli di Internet dan didaftarkan ke warga negara Ukraina Sergey Vladimirovich Andreichenko untuk koordinasi.
“Lima warga Rusia, serta tiga warga Ukraina dan Armenia, yang berpartisipasi dalam persiapan kejahatan, telah ditahan”, menurut pernyataan itu.
FSB menambahkan bahwa penyelidikan atas serangan teroris sedang berlangsung dan bahwa "semua penyelenggara dan kaki tangannya, termasuk orang asing, akan dimintai pertanggungjawaban sesuai dengan hukum Rusia."
Pernyataan itu muncul setelah Rusia meluncurkan serangkaian serangan rudal di Ukraina pada hari Senin setelah serangan jembatan Krimea 8 Oktober setelah mengkonfirmasi keterlibatan pasukan khusus Ukraina, dengan serangan yang menargetkan infrastruktur energi Ukraina dan pos komunikasi di seluruh negeri. Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa serangan itu akan ditindaklanjuti jika serangan Ukraina terhadap infrastruktur Rusia terus berlanjut.
Akhir pekan lalu, Putin mengatakan dalam pertemuan dengan kepala investigasi Rusia Alexander Bastrykin bahwa layanan khusus Ukraina telah mengizinkan dan melakukan ledakan di Jembatan Selat Kerch yang menghubungkan Krimea dengan wilayah Rusia lainnya.
“Di sini, seperti yang baru saja Anda laporkan, tidak ada keraguan. Ini adalah serangan teroris yang bertujuan untuk menghancurkan infrastruktur sipil penting dari Federasi Rusia,” kata Putin, menambahkan bahwa “penulis dan pelaksana, mereka yang memerintahkannya adalah layanan khusus Ukraina.”
Pada hari Sabtu, Komite Antiterorisme Nasional Rusia (NAC) mengatakan bahwa sebuah truk diledakkan di Jembatan Krimea, yang menyebabkan tujuh tangki bahan bakar kereta barang terbakar dan dua gerbong runtuh sebagian. Menurut data awal dari Komite Investigasi Rusia, setidaknya tiga orang tewas akibat ledakan di Jembatan Krimea.
Pada Sabtu malam, Wakil Perdana Menteri Rusia Marat Khusnullin mengatakan bahwa Rusia telah melanjutkan layanan kereta api di Jembatan Krimea dan bahwa semua kereta terjadwal akan dapat melintasinya, baik kereta penumpang maupun barang.[IT/r]