Wakil Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mengatakan bahwa dalam latihan militer darat dan udara bernama Payambar-e Azam 8 (The Great Prophet 8), baru sedikit saja kemampuan IRGC yang ditunjukkan.
Hossein Salami menyatakan hal itu dalam konferensi pers di kota Zarand di Provinsi Kerman, Senin (25/2/13).
"Latihan Payambar-e Azam 8 baru menunjukkan sebagian kemampuan, peralatan, dan kekuatan IRGC," ujar Salami.
Dia mencatat bahwa pihaknya telah berupaya menyelenggarakan latihan militer yang sangat dekat dengan kenyataan dan menambahkan bahwa kemampuan asli IRGC jauh di atas latihan tersebut.
IRGC memulai latihannya pada hari Sabtu (23/2/13) selama tiga hari. Pada hari terakhir latihan, tank IRGC melancarkan simulasi serangan besar-besaran musuh.
Latihan diadakan di kota Kerman dan Sirjan yang terletak di timur Iran.
Di hari terakhir latihan, pasukan IRGC juga menggunakan rudal Tondar dan Tosan, peluncur roket Katyusha, tank baru, senjata anti-pesawat, meriam otomatis 20mm, 23mm dan 30mm serta berbagai jenis pengintaian dan aksi anti drone.
Dalam latihan itu juga digunakan berbagai teknik dan taktik pertahanan pasif dalam perang asimetris.
Selama manuver Payambar-e Azam 8, Angkatan Darat IRGC menyerang musuh dengan menggunakan data intelijen yang dipasok oleh drone surveilans. Unit perang modern khusus juga melakukan latihan dengan menggunakan berbagai jenis kendaraan udara tak berawak.
Dalam berapa tahun terakhir ini, Iran telah mengadakan beberapa latihan militer untuk meningkatkan kemampuan pertahanan angkatan bersenjata dan menguji taktik militer serta peralatan modern. [IT/r]