Topan Sandy yang dijuluki 'Frankenstorm' menyisakan kondisi mencekam di wilayah New York, Amerika Serikat (AS). Topan memutuskan aliran listrik sehingga membuat kawasan Wall Street dan wilayah komersial Manhattan gelap gulita, tanpa diketahui kapan listrik kembali pulih.
Jalanan kota New York atau yang juga dijuluki kota yang tidak pernah tidur ini, dipenuhi genangan air dan diwarnai suara air hujan. Sesekali terdengar suara sirene dan terlihat lampu biru-merah dari mobil polisi yang lalu-lalang di tengah kegelapan. Satu-satunya sumber cahaya berasal dari lilin seperti yang nampak di sejumlah kaca jendela beberapa apartemen.
Lampu lalu lintas juga ikut padam. Truk khusus generator telah diterjunkan di sejumlah lokasi. Otoritas setempat berencana membuka kembali jembatan George Washington untuk memulihkan secara perlahan lalu lintas dari dan ke New Jersey. 7 jalur kereta bawah tanah dan 6 stasiun bus masih terendam air laut. Topan ini membuat East River meluap dan airnya menggenangi sejumlah terowongan dan stasiun kereta bawah tanah. Topan ini telah memicu bencana transportasi terburuk sepanjang sejarah di AS. Diperkirakan kondisi seperti ini akan bertahan dalam beberapa hari ke depan.
Topan Sandy menyebabkan sedikitnya 6,2 juta warga di sepanjang Pantai Timur AS tanpa aliran listrik. Sebagian besar wilayah Manhattan pun dikepung kegelapan. Sekitar 670 ribu warga di New York City dan pinggiran Westchester County, termasuk 250 ribu warga di wilayah Manhattan, hidup tanpa listrik sejak Senin (29/10) malam waktu setempat.
Parahnya, kondisi tanpa listrik belum diketahui kapan akan bisa dipulihkan. Menurut Miksad, bisa jadi selama beberapa hari hingga seminggu ke depan, pasokan listrik di kota New York baru kembali pulih.
Topan ini juga memaksa operasional bursa saham di Wall Street terhenti sejak hari ini dan diperkirakan masih akan tutup keesokan hari. Sehingga tercatat untuk pertama kalinya Bursa Saham New York ditutup selama 2 hari berturut-turut akibat kondisi cuaca sejak tahun 1888 silam, ketika badai salju melanda. Sejumlah sidang di markas besar PBB juga ikut dibatalkan akibat topan.
Sejauh ini, jumlah korban tewas akibat Topan Sandy dahsyat di AS ini telah mencapai 13 orang, termasuk satu orang yang tewas di Toronto, Kanada. Sebelumnya Topan Sandy telah menewaskan 66 orang di Karibia, yang sebagian besar korban berada di Kuba dan Haiti. Banyak korban ditemukan tewas dalam reruntuhan bangunan yang ambruk diterjang badai. Badai juga merusak ratusan rumah dan menyebabkan lahan-lahan pertanian terendam banjir. [Islam Times.com' target='_blank'>Islam Times]