Angkatan Laut Iran Meluncurkan Divisi Kapal Induk AL Pertama di Perairan Selatan
Story Code : 1004444
Related FileDivisi kapal induk drone pertama Angkatan Laut Iran, yang terdiri dari unit permukaan dan bawah permukaan yang berbeda, diresmikan dalam sebuah upacara di perairan internasional Samudra Hindia, Angkatan Laut mengumumkan pada hari Jumat (15/7).
Divisi ini mampu membawa berbagai drone tempur, pengawasan, dan bunuh diri dan telah bergabung dengan armada selatan negara itu.
Peningkatan angkatan laut baru datang hanya beberapa hari setelah Presiden AS Joe Biden membual bahwa Washington dapat menggunakan kekuatan untuk melawan program energi nuklir Iran sebagai "upaya terakhir."
Ancaman itu diulangi dalam bentuk lain pada hari Kamis (14/7) setelah Amerika Serikat menandatangani deklarasi keamanan bersama di mana AS menunjuk pada “komitmen AS yang tak tergoyahkan terhadap keamanan Zionis Israel, dan terutama untuk mempertahankan keunggulan militer kualitatifnya,” juga berjanji untuk terus memperkuat kemampuan militer rezim.
Dalam upacara peresmian divisi drone baru, yang dihadiri oleh komandan tinggi Iran, sejumlah drone yang diproduksi oleh Angkatan Darat, Kementerian Pertahanan, dan perusahaan berbasis pengetahuan memamerkan kemampuan mereka. UAV buatan sendiri seperti Pelican, Homa, Arash, Chamroosh, Jubin, Ababil-4, dan Bavar-5 berhasil tampil dalam latihan militer di Samudera Hindia.
Selain drone yang menggunakan sistem lepas landas vertikal yang diluncurkan dari kapal permukaan, drone tempur telah diluncurkan dari kapal selam termasuk kapal selam Fateh dan Tareq buatan sendiri.
Ini menjadikan Iran satu-satunya negara di kawasan yang memiliki kemampuan untuk meluncurkan UAV dari unit bawah permukaan.
Doktrin militer Republik Islam menyatakan bahwa kemampuan bersenjata negara itu semata-mata melayani tujuan defensif dan tidak menimbulkan ancaman bagi negara lain.
Pakar dan teknisi militer Iran dalam beberapa tahun terakhir telah membuat kemajuan besar dalam pembuatan berbagai peralatan asli, membuat angkatan bersenjata mandiri di bidang persenjataan.
Para pejabat Iran telah berulang kali menggarisbawahi bahwa negara itu tidak akan ragu untuk meningkatkan kemampuan militernya, termasuk kekuatan rudal dan drone, yang sepenuhnya dimaksudkan untuk pertahanan, dan bahwa kemampuan pertahanan Iran tidak akan pernah dinegosiasikan.
Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei telah berulang kali menyerukan upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan pertahanan Iran, membalas musuh karena mempermasalahkan program pertahanan negara.[IT/r]