Ayatollah Khamenei: Mengandalkan Kapasitas Domestik, Iran Membuat Kemajuan yang baik Meskipun Ada Sanksi
Story Code : 996908
Ayatollah Khamenei membuat pernyataan itu dalam pertemuan Senin (30/5) dengan Presiden Tajikistan Emomali Rahmon yang sedang berkunjung di Tehran.
“Meskipun ada sanksi, Republik Islam Iran telah membuat kemajuan yang baik di berbagai bidang. Jika bukan karena sanksi, kemajuan itu tidak dapat dicapai, karena sanksi menyebabkan [Iran] bergantung pada kapasitas domestik dan kekuatan [tenaga kerja] mereka,” kata Imam Khamenei.
Ayatollah Khamenei mengatakan kekuatan dunia menggunakan sanksi sebagai senjata terhadap negara lain, mencatat, “Apa yang membuat senjata ini tidak berguna adalah [memperhatikan] kekuatan dan kapasitas internal [suatu negara].”
Imam Ali Khamenei mengatakan kepada presiden Tajik bahwa ada banyak alasan potensial untuk perluasan kerja sama lebih lanjut antara kedua negara ke tingkat yang jauh di atas tingkat saat ini.
“Hubungan kedua negara harus mengalami perkembangan besar mengingat kebijakan pemerintah Iran untuk memperkuat hubungan dengan tetangga,” katanya.
Ayatollah Khamenei mengatakan masalah regional, terutama situasi di Afghanistan, menawarkan landasan utama bagi kerja sama antara Iran dan Tajikistan.
“Iran dan Tajikistan berbagi keprihatinan tentang Afghanistan. Kedua negara khawatir tentang penyebaran terorisme dan pertumbuhan kelompok Takfiri di negara ini,” kata Ayatollah Ali Khamenei.
Ayatollah Khamenei menambahkan, “Kami percaya mereka yang sekarang berkuasa di Afghanistan harus mampu membentuk pemerintahan yang komprehensif dan inklusif untuk mengambil keuntungan dari semua kelompok.”
Imam Khamenei kemudian menyentuh perjalanan baru-baru ini ke Tajikistan oleh Ketua Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Baqeri dan peresmian pabrik untuk drone Iran di Tajikistan.
Ayatollah Khamenei mengatakan kerja sama seperti itu antara kedua negara adalah yang paling penting, menambahkan, “Hari ini, drone merupakan faktor penting dalam [meningkatkan] keamanan negara.”
Ayatollah Khamenei juga memuji upaya yang dilakukan oleh presiden Tajikistan untuk mempromosikan bahasa Persia.
Dia mencatat bahwa perjalanan luar negeri pertama Presiden Iran Ebrahim Raeisi ke Tajikistan membuktikan betapa tekad pemerintah Iran tentang perluasan hubungan dengan Tajikistan.
“Hubungan [Bilateral] telah dipromosikan selama setahun terakhir, tetapi masih jauh dari titik optimal,” kata Ayatollah Khamenei.
Presiden Tajikistan, pada bagiannya, mengatakan Iran dan negaranya memiliki masalah keamanan yang sama, terutama tentang Afghanistan dan penyebaran terorisme.
Dia menambahkan, “Kami menginginkan perdamaian dan ketenangan di Afghanistan dan pemerintah yang mewakili semua kelompok etnis, dan berharap kekhawatiran seperti itu dapat diatasi melalui peningkatan lebih lanjut kerja sama keamanan antara Iran dan Tajikistan.”[IT/r]