Rusia Merencanakan Pembatasan Perdagangan yang Ditargetkan sebagai Respons terhadap Sanksi Barat
Story Code : 983010
“Jelas bahwa perdagangan pembalasan yang ditargetkan dan pembatasan keuangan juga akan dikembangkan,” kata Birichevsky.
Mengomentari sanksi yang dijatuhkan oleh AS dan Uni Eropa dalam industri penerbangan, diplomat itu mengecam pembatasan tersebut sebagai “upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mempengaruhi keputusan kebijakan luar negeri Moskow.”
“Langkah-langkah pembatasan ini menargetkan industri sipil yang besar, membahayakan keselamatan perjalanan udara penumpang baik di rute domestik maupun internasional,” tambahnya.
Rusia saat ini sedang mengerjakan langkah-langkah respons ekonominya, kata diplomat itu, mencatat bahwa pada tahap pengembangan, pekerjaan ini sebagian besar bersifat non-publik. Reaksi Rusia akan cepat, bijaksana dan sensitif bagi mereka yang menjadi sasaran, tambahnya.
Moskow tidak bermaksud menyerahkan posisinya sebagai pemasok gas yang dapat diandalkan ke Eropa, kata Dmitry Birichevsky.
“Untuk sektor gas. Rusia tidak berniat melepaskan posisinya sebagai pemasok gas yang andal ke pasar Eropa. Perusahaan Rusia terus memenuhi kewajiban kontrak baik dalam hal pasokan dan transit,” kata diplomat itu.
Moskow siap untuk mengajukan banding ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk menantang pembatasan perdagangan yang diadopsi oleh Barat yang melanggar aturan dan peraturan WTO, Dmitry Birichevsky menekankan.
“Moskow siap untuk menantang pembatasan perdagangan yang diadopsi dengan melanggar aturan dan norma organisasi. Kami memiliki pengalaman yang cukup untuk berhasil mempertahankan kepentingan kami di Badan Penyelesaian Sengketa WTO dan berniat untuk melanjutkan praktik menggunakan arbitrase ini untuk menantang pembatasan perdagangan yang tidak patut yang diberlakukan oleh negara-negara anggota lain yang melanggar perjanjian multilateral dan kewajiban mereka sendiri dalam organisasi ini,” kata Birichevsky . [IT/r]