Dilansir dari Axios, keduanya bertemu dalam pertemuan dua jam pada hari Rabu.
Pembahasan ini penting bagi Trump karena dia akan merasa senang menjalani pelantikan dengan satu krisis yang lebih sedikit.
"Kami siap bekerja sama dengan tim yang baru dalam tujuan bersama secara bipartisan untuk melakukan segala daya kolektif Amerika kami untuk mengamankan pembebasan para sandera, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal," kata Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan.
Sullivan mengatakan Gedung Putih telah "mengirim sinyal" kepada tim Trump bahwa mereka siap bekerja sama dalam masalah penyanderaan.
Pada hari yang sama, Biden juga bertemu selama satu setengah jam dengan keluarga sandera Amerika yang ditawan di Gaza di Ruang Oval.
Dikatakan keluarga sandera tersebut menekankan bahwa para sandera kehabisan waktu dan menyatakan kekhawatiran akan keselamatan mereka.
Biden memberi tahu keluarga tersebut bahwa ia dan Trump sepakat bahwa masalah penyanderaan itu mendesak dan mereka ingin mencoba menyelesaikannya sebelum 20 Januari.
Keluarga sandera AS meminta pertemuan dengan banyak anggota tim Trump yang baru diangkat agar mereka segera terlibat dalam masalah tersebut.
Sejauh ini, pejabat Israel mengatakan Hamas masih menyandera 101 orang di Gaza dan sedikitnya 50 dari mereka diyakini masih hidup.
Sementara itu, situasi kemanusiaan di Gaza berada pada titik terendah sejak perang dimulai. Lebih dari 43.000 warga Palestina telah tewas, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Negosiasi mengenai kesepakatan untuk membebaskan para sandera dan menetapkan gencatan senjata di Gaza telah terhenti selama hampir tiga bulan tanpa adanya pembicaraan signifikan antara Israel dan Hamas.[IT/AR]