Harga BBM di Papua dari Rp 100.000 per Liter Turun Jadi Rp 6.450 per Liter
Story Code : 757641
Pemerintah mendorong terwujudnya harga bahan bakar minyak (BBM) yang terjangkau di semua wilayah Indonesia melalui program BBM satu harga. Program ini diharapkan bisa menekan harga BBM di wilayah lain yang selama ini mendapatkan harga tinggi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, sebelum program ini, harga BBM di Kabupaten Puncak Papua mencapai Rp 100.000 per liter, Nunukan Kalimantan Utara Rp 40.000, dan Pegunungan Arfak Papua Barat Rp 30.000.
Dengan BBM satu harga, kini harganya sama menjadi Rp 5.150 untuk solar dan Rp 6.450 untuk Premium atau sama dengan di Pulau Jawa.
"Dikatakan Pak Presiden, harga sebelumnya di Kabupaten Puncak itu Rp 100.000, Nunukan Rp 40.000, Pegunungan Arfak Papua Barat Rp 30.000. Sekarang sudah sama, solar Rp 5.150, Premium Rp 6.450," kata Jonan dalam acara 4 Tahun Kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Kementerian Sekretariat Negara Jakarta, Rabu (24/10/2018).
Jonan menerangkan, BBM satu harga merupakan penyaluran bahan bakar melalui pembangunan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Dia menargetkan, hingga tahun 2019 akan terbangun 160 titik.
Sementara, untuk tahun 2017 sudah dibangun di 57 titik. Tahun 2018 ditargetkan sebanyak 73 titik.
"Tahun lalu 57 titik, tahun ini 73 titik tapi sampai hari ini selesai 41 titik. Jadi total 98 titik," kata Jonan.
Jonan menargetkan, hingga akhir tahun 2018 akan terselesaikan 130 titik. Kemudian, tahun 2019 terselesaikan lagi 30 titik.
"Akhir tahun ini mudah-mudahan bisa menjadi 130 titik," tutupnya. [IT/Detik]