Iran Tak Berharap Kesepakatan Final dalam Pembicaraan Nuklir
Story Code : 362465
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan Tehran tidak berharap kesepakatan permanen dan komprehensif akan tercapai dengan enam kekuatan dunia di babak pembicaraan nuklir mendatang.
"Dibanding pertemuan sebelumnya, putaran perundingan dengan P5 +1 nanti pasti lebih serius. Tapi kami tidak berharap [kesepakatan akhir] tercapai..." Zarif mengatakan dalam sebuah konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Belarusia, Vladimir Makei di Teheran pada hari Minggu (16/3/14).
Putaran berikutnya pembicaraan tingkat tinggi antara Iran dan enam kekuatan dunia (Amerika, Perancis, Inggris, Rusia, Cina plus Jerman) akan diadakan di Wina 17 Maret mendatang.
Zarif mengatakan, topik pembahasan dalam pembicaraan mendatang adalah reaktor pengayaan uranium dan air berat Arak. Tapi menurutnya, yang lebih difokuskan adalah cara membangun kepercayaan.
"Program nuklir Iran, baik yang berkaitan dengan pengayaan atau fasilitas Arak, akan terus sesuai jadwal. Tapi kami siap untuk membangun kepercayaan bahwa program [nuklir] kami bertujuan damai," kata Zarif.
"Program nuklir Iran merupakan sebuah kenyataan dan realitas ini tidak akan berubah," katanya.
Selasa lalu (11/3/14), juru bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Behrouz Kamalvandi mengatakan bahwa pembangunan pabrik produksi air berat Arak di Provinsi Markazi telah mencapai tahap hampir 90 %.
Reaktor yang menggunakan uranium alam untuk menghasilkan obat-obatan radioaktif itu secara bertahap akan menggantikan reaktor riset Tehran yang memproduksi radioisotop medis untuk pasien kanker.[IT/r]