0
Thursday 29 August 2013 - 05:23
Perang Suriah

Hizbullah Tak Akan Biarkan Sumbu Perlawanan Dihancurkan

Story Code : 296571
We love Hizbullah
We love Hizbullah

Gerakan Perlawanan Hizbullah meningkatkan kesiapan tentaranya dan menaikkan persiapan tinggi saat kapal perang Barat telah memasuki Laut Mediterania, demikian surat kabar Kuwait al-Rai melaporkan pada hari Rabu, 28/08/13.

Hal ini menurut surat kabar itu menunjukkan bahwa Hizbullah tidak akan tinggal diam dan hanya menonton sumbu perlawanan dalam bahaya.

Sumber pejabat tinggi Hizbullah kepada harian itu mengatakan, kepemimpinan partai terkait erat dengan tindaklanjut keputusan Barat yang menentang Dewan Keamanan PBB (Dk PBB).

Dikatakannya, Hizbullah tertarik untuk mengetahui apakah serangan itu adalah untuk mendisiplinkan rezim Suriah atau untuk memecahkan keseimbangan kekuasaan dengan oposisi.

Sebelumnya dilaporkan, Angkatan Laut AS telah mengerahkan empat kapal perang yang dipersenjatai dengan rudal jelajah di Mediterania timur.

"Jika AS dan Inggris memutuskan melakukan intervensi militer di Suriah untuk mengubah keseimbangan kekuasaan di Suriah, maka Hizbullah akan berdiri dan tidak akan diam sementara sumbu perlawanan berada dalam bahaya," lanjut sumber Hizbullah itu.

"Setiap reaksi yang dilakukan oleh Hizbullah didasarkan pada nasib yang sama dengan rezim Suriah," kata Hizbullah.

Sumber juga Hizbullah memperingatkan pihak Libanon untuk tidak melihat serangan Barat itu sebagai khayalan dan menganggap, serangan terhadap Suriah juga akan mengubah keseimbangan di Libanon.

Sebagaimana dilaporkan, pasukan AS bersiap-siap menyerang Suriah, meskipun Barat menegaskan tujuannya adalah bukan mengubah rezim, tetapi untuk menghukum pemerintah Presiden Bashar Assad supaya tidak menggunakan senjata kimia terhadap warga sipil.

Wakil Presiden AS Joe Biden, juga untuk pertama kalinya mengatakan serangan kimia pekan lalu, diperkirakan telah menewaskan ratusan, dan itu hanya bisa dilakukan oleh pasukan Assad.

Namun, Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Muallem mengatakan, Damaskus akan mempertahankan diri atas serangan militer asing, dan menyebut negaranya memiliki kemampuan yang akan mengejutkan para agresor.

"Suriah bukanlah negara yang mudah. ​​Kami memiliki pertahanan yang akan mengejutkan orang lain," kata Muallem dalam konferensi pers pada hari Selasa, 27/08/13, di ibukota Damaskus.

"Kami memiliki dua pilihan: menyerah, atau mempertahankan diri dengan sarana yang kita miliki," katanya. "Pilihan kedua adalah yang terbaik: kami akan membela diri." Tegasnya.

Muallem juga menyatakan, setiap aksi militer terhadap Suriah hanya akan melayani kepentingan Israel dan al-Qaeda dalam melawan pemerintah Suriah.

"Upaya perang yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan sekutu mereka akan melayani kepentingan Israel dan kedua, Front al-Nusra," kata menteri luar negeri Suriah.

Menlu Suriah juga menantang AS dan sekutunya untuk menyajikan bukti, bahwa pemerintahnya telah menggunakan senjata kimia.[It/Onh/Ass]
Comment