Dilema Amerika Serikat atas Kudeta Militer di Mesir
Story Code : 281030
Gedung Putih mengatakan tidak akan memotong bantuan AS ke Mesir, dan masih mengkaji apakah penggulingan Presiden Mesir Mohamed Morsi oleh militer tersebut bisa disebut sebagai kudeta.
Juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan hal itu pada hari Senin, 08/07/13, dan menyebut bahwa Washington tidak akan menghentikan bantuan militer ke Mesir meskipun terjadi penggulingan Morsi.
"Ini adalah masalah yang kompleks dan sulit, dengan konsekuensi yang signifikan," kata Carney.
"Kami pikir itu bukanlah kepentingan terbaik Amerika Serikat untuk mengubah program bantuan tersebut saat ini, kata juru bicara itu.
Ketika ditanya apakah itu berarti Gedung Putih akan memotong bantuan dalam waktu dekat, Carney mengulangi, "Kami berpikir bahwa hal itu bukan dalam kepentingan terbaik kami."
Beberapa pejabat Amerika mengatakan pemerintahan Obama ingin menemukan cara untuk menghindari pelabelan aksi militer Mesir sebagai kudeta dalam rangka menjaga mengalirnya bantuan militer.
Tokoh Republik dan Senator John McCain pada hari Senin juga mengatakan bahwa bantuan AS ke Mesir harus dipotong sesuai dengan hukum AS.
"Sulit bagi saya untuk menyimpulkan apa yang terjadi apa pun, selain kudeta, di mana militer memainkan peran yang menentukan," kata McCain.
Menurut hukum AS, bantuan keuangan kepada negara manapun yang kepala negara terpilih secara kudeta militer dilarang menerima bantuan.
Saat ini Amerika Serikat menghibahkan sekitar US $ 1,5 miliar bantuan tahunan kepada Mesir.[IT/ON/AL]
Share Berita :
Comment
2013/07/22 22:52
Amerika sedang bersandiwara,padahal otak penggulingan Mursi.