0
Sunday 17 November 2024 - 04:22
Gejolak Zionis Israel:

Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Israel Lebih Memilih Kesepakatan daripada Perang yang Berkelanjutan

Story Code : 1173008
Israeli settlers block a highway during a protest after PM Benjamin Netanyahu has dismissed his security minister Yoav Gallant, in Tel Aviv
Israeli settlers block a highway during a protest after PM Benjamin Netanyahu has dismissed his security minister Yoav Gallant, in Tel Aviv
Mayoritas pemukim Zionis Israel lebih menyukai kesepakatan pertukaran tahanan dengan Perlawanan Palestina untuk mengakhiri perang yang sedang berlangsung di Gaza daripada kebijakan pemerintah Israel saat ini.
 
Sebuah jajak pendapat baru-baru ini yang ditayangkan di Saluran 12 Zionis Israel menunjukkan bahwa 69% responden melihat bahwa mengamankan kesepakatan harus diutamakan daripada melanjutkan kampanye militer pemerintah.
 
Hanya 20% pemukim yang mendukung "konflik" yang berkepanjangan dan 11% mengatakan mereka belum memutuskan tentang masalah tersebut.
 
Dukungan untuk perjanjian pertukaran tahanan bahkan meluas ke pemilih Likud, di mana 46% mendukung kesepakatan untuk mengakhiri perang, 36% lebih suka melanjutkan operasi militer, dan 18% masih belum yakin.
 
Perlu dicatat bahwa Partai Likud dipimpin oleh Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu.
 
Survei tersebut juga menyelidiki persepsi publik terkait keterlambatan penyelesaian kesepakatan, lebih dari setahun setelah Operasi Badai Al-Aqsa.
 
Menurut jajak pendapat tersebut, 52% responden mengaitkan keterlambatan tersebut dengan faktor politik, sementara 36% meyakini masalah substantif sebagai penyebabnya. Sebanyak 12% lainnya tidak yakin tentang alasan di balik kurangnya kemajuan.
 
Dalam hal popularitas di kalangan pemilih Zionis Israel, mantan Perdana Menteri Naftali Bennett muncul sebagai pilihan utama di antara responden, diikuti oleh Perdana Menteri saat ini Benjamin Netanyahu. Benny Gantz menempati posisi ketiga, sementara pemimpin oposisi Yair Lapid berada di peringkat keempat.
 
Netanyahu telah berjuang untuk mendapatkan dukungan di antara para pemukim, sebagian besar karena kesalahan langkah dan kesalahan manajemen pemerintahnya yang berulang kali dalam beberapa masalah dalam negeri dan keamanan yang kritis.[IT/r]
 
Comment