0
Wednesday 26 December 2012 - 19:57
Pengangguran di Saudi:

Potret dan Nasib Sarjana di Arab Saudi

Story Code : 225094
Mahasiswa Saudi
Mahasiswa Saudi

Sebanyak 3.500 pria dan wanita memegang gelar doktor dan gelar master dari universitas bergengsi di Eropa dan AS dilaporkan menganggur di Arab Saudi.

Menurut koran berbahasa Inggris, Saudi Gazette, tingkat pengangguran di kalangan elit dan terpelajar Saudi tiga kali lipat.

Warga Saudi yang berpendidikan tinggi berpendapat bahwa tidak ada universitas di negara tersebut yang dapat menawarkan mereka pekerjaan meskipun ada lowongan untuk itu. Mereka mengatakan bahwa universitas Saudi lebih memilih orang asing ketimbang warga negara Saudi tanpa alasan yang jelas.

Saat ini para elit Saudi yang menganggur telah mendaftar, sementara lebih dari 5.000 orang asing bekerja di berbagai universitas di kerajaan Wahabi itu.

Pihak berwenang mencegah sarjana-sarjana mereka mengambil posisi yang sudah dipegang oleh orang asing meskipun ketetapan itu melanggar konstitusi kerajaan.

Konon, Universitas Saudi membuat kondisi tertentu yang tidak mungkin mampu dipenuhi oleh sarjana dan ahli lokal untuk menghindari mempekerjakan warganya, dan juga merekrut akademisi yang tidak memiliki spesialisasi dalam kategori masing-masing.

Selain itu, di pelbagai perusahaan swasta juga mempraktekkan diskriminasi terang-terangan terhadap warganya sendiri.

Sebuah perusahaan Saudi kemarin memberhentikan karyawan tanpa alasan jelas dan menyewa orang asing untuk menggantikannya. Oleh kerajaan, perusahaan itu dibenarkan bertindak sesuka hatinya dengan mengarang cerita yang mendiskreditkan pria dan empat orang Saudi lainnya, yang dipecat bersama dengan dia.

Karyawan itu dipecat dan dilaporkan fasih dalam empat bahasa, dan sempat menciptakan perangkat unik sebelum pemecatannya dari pekerjaannya.

Namun, sebuah perusahaan Perancis kemudian mengundangnya untuk mendemonstrasikan perangkat yang dicaiptakan dan meminta untuk melatih karyawan bagaimana mengoperasikannya.

Sebelumnya sebuah delegasi lima anggota - mewakili pengangguran lulusan universitas Saudi - menagih janji  Menteri Pendidikan Tinggi Khalid bin Muhammad al-Anqari.

Mereka akhirnya dijanjikan untuk bertemu dengan menteri pada 15 Desember lalu.

Tapi kemudian mereka diberitahu bahwa pertemuan tersebut ditunda karena kesibukan menteri dan mereka tidak diberi tanggal baru untuk pertemuan itu. [IT/r]
Comment