0
Friday 30 November 2012 - 03:38
Perang Gaza

Komisi HAM Minta Haniyeh Selidiki Pembunuhan Mata-Mata Israel

Story Code : 216436
Hanieyeh dan
Hanieyeh dan

Penggiat hak asasi manusia Palestina ombudsman mendesak pemerintah Gaza untuk transparansi menyelidiki dan mengadili pembunuh tujuh orang yang diduga mata-mata Israel selama serangan terbaru di Gaza.

Ahmad Harb, kepala Komisi Independen Hak Asasi Manusia bertemu dengan Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniyeh Rabu malam, 28/11/12 membahas pelanggaran di Gaza.

Sebagai buntut dari pemboman Israel yang berakhir dengan gencatan senjata pekan lalu, kepentingan Palestina yang paling mendesak adalah segera mengakhiri pembagian kekuasaan antara pemerintah Hamas di Gaza dan Fatah di Tepi Barat, kata Harb.

Menurutnya, langkah pertama menuju rekonsiliasi adalah menghormati hak asasi manusia, termasuk pembebasan tahanan politik. Setelah kesepakatan gencatan senjata Rabu pekan lalu, Gaza dan Tepi Barat mengumumkan akan membebaskan semua tahanan yang terkait dengan konflik 2006.

Selama serangan Gaza terbaru, kelompok-kelompok hak asasi manusia marah besar oleh eksekusi publik tujuh orang Palestina yang dituduh bekerjasama dengan Israel.

Harb mengatakan pembunuhan itu adalah noda nasional, dan menyerukan penyelidikan yang akan dilakukan secara transparan dan sesuai dengan hukum.

"Hasil investigasi harus dipublikasikan secara terbuka dan pelakunya harus diadili di pengadilan yang adil," katanya.

Haniyeh mengatakan insiden itu serius akan diselidiki.

Dikatakannya, pemerintah siap memberikan kompensasi keluarga korban jika tidak terbukti salah.

Dalam pembicaraan dengan komisi hak Asasi Manusia itu, Haniyeh juga menekankan komitmennya untuk rekonsiliasi dengan Fatah dan amnesti bagi mereka yang terkait dengan konflik internal.

Harb mengatakan komisinya akan memanfaatkan semua instrumen hak asasi manusia untuk mencari pertanggungjawaban atas pelanggaran Israel terhadap hukum perang, dan mengutuk serangan Israel terhadap media selama konflik dan menyebutnya sebagai upaya membungkam suara kebenaran.[Islam Times.com' target='_blank'>Islam Times/on]
Comment