Lawatan Erdogan ke Gaza Membawa Misi "Perdamaian" Obama
Story Code : 212763
Presiden AS Barack Obama memberi mandat dan misi kepada Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan untuk menekan Palestina supaya menerima gencatan senjata yang diusulkan Israel, koran mingguan Arab melaporkan.
"Presiden AS berbicara dengan Erdogan lewat telepon cukup lama dan memberi Erdogan misi untuk menekan Hamas dan kelompok lain Palestina supaya mereka menerima gencatan senjata berdasarkan syarat yang diajukan Israel. Karena Obama berharap gencatan senjata kali ini berbeda sama sekali dengan gencatan senjata di masa lalu," kata sebuah sumber diplomatik pada koran Palestina, al-Manar Weekly pada hari Sabtu, 17/11/12.
Sumber itu menambahkan, gencatan senjata yang diinginkan Israel itu menuntut jaminan dan kepastian penuh dari Palestina, tapi pada saat yang sama memungkinkan Israel untuk melanggar gencatan senjata tersebut.
Obama menelepon Erdogan setelah Turki menyeru agar hubungan terbuka antara Ankara dan Tel Aviv dilanjutkan sebagai imbalan atas peran kunci Turki dalam perundingan "damai" di Timur Tengah.
Sejak awal kekejaman Israel yang baru terhadap warga Palestina di Gaza, Turki hanya mengutuk serangan rezim Zionis dan menolak untuk mengambil tindakan konkrit.
Para pejabat Hamas telah menolak gencatan senjata dengan Israel selama kekejaman dan serangan terus berlanjut di Jalur Gaza.
Wakil Hamas Abu Mousa pada hari Jumat, 16/11/12 di Kairo menolak keras setiap gencatan senjata dengan rezim Zionis. Dia mengatakan Tel Aviv harus menghentikan pembunuhan tokoh-tokoh perlawanan Palestina dan mengakhiri pengepungan Gaza sebelum gencatan senjata dilaksanakan.
"Ada banyak seruan untuk melakukan gencatan senjata, tapi itu tidak akan segera terjadi," kata Abu Marzouq.
Dia mengatakan bahwa Hamas menuntut diakhirinya pengepungan Israel di Gaza dan berhenti dalam pembunuhan pemimpinnya, Maan News Agency melaporkan.
Dalam pernyataan serupa pada hari Jumat kemarin, Juru Bicara Hamas Sami Abu Zahri mengatakan bahwa gerakan-gerakan perlawanan Palestina menolak tawaran dari "beberapa mediator" yang menawarkan untuk menjadi pialang gencatan senjata.
"Kami menerima proposal melalui pihak internasional dan regional beberapa pialang gencatan senjata. Tapi Hamas percaya bahwa Israel tidak serius untuk mencapai gencatan senjata," kata Abu Zahri pada wartawan setelah pertemuan berbagai faksi di Gaza. [Islam Times.com' target='_blank'>Islam Times/on]