Penetrasi drone Hizbullah yang melintasi jauh ke wilayah udara Israel adalah penghinaan untuk militer Israel, kata seorang anggota parlemen Iran Sabtu, 13/10/12.
"Pesawat tak berawak Hizbullah (UAV), melakukan infiltrasi yang jauh ke dalam wilayah udara Palestina yang diduduki Israel tanpa terdeteksi oleh radar rezim Israel dan AS, adalah menyingkap kekuatan palsu Israel lebih dari sebelumnya," kata Wakil Ketua parlemen untuk Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri, Mansour Haqiqatpour kepada Fars News Agency Sabtu.
"Di sisi lain" tambahnya "itu menunjukkan kekuasaan dan kekuatan Hizbullah serta gerakan Islam kepada musuh dan tiran."
Pada Kamis malam, 11/10/12, Sekretaris Jenderal Gerakan Hizbullah Libanon Seyed Hassan Nasrallah menegaskan bahwa gerakan ini telah mengirimkan pesawat tak berawak jauh ke wilayah udara Israel, dan menekankan bahwa langkah tersebut menunjukkan sebagian dari kemampuan Hizbullah.
Infiltrasi yang diberi kode operasi Hussein Ayub ini melintasi ratusan kilometer masuk ke wilayah udara Israel dan sangat dekat dengan pembangkit nuklir Dimona tanpa terdeteksi oleh radar canggih Israel dan AS, kata Nasrallah dalam pidatonya Kamis malam.
"Ini hanya sebagian dari kemampuan kami," tegasnya, seraya menambahkan bahwa Israel telah mengakui kegagalan keamanan mereka meskipun mereka disuplai teknologi terbaru dari kekuatan-kekuatan Barat.
Sekjen Hizbullah lebih lanjut menyatakan bahwa drone Hizbullah itu dibuat di Iran, tapi dirakit oleh gerakan perlawanan.
Hizbullah pun berencana untuk mengirim pesawat lebih besar ke wilayah udara Israel di masa depan, dan menambahkan, menambahkan bahwa operasi itu menunjukkan gerakan perlawanan siap membela Libanon.
Laporan sebelumnya mengatakan bahwa pesawat tak berawak itu terbang di atas hutan Yatir di daerah Gunung Selatan Hebron pada hari Sabtu dan tentara Israel berusaha mencari tahu apa tujuan itu.
Tentara Israel patut khawatir atas insiden tersebut drone tersebut menyusup semua perisai rudal Israel dan sistem radar, dan hanya beberapa kilometer dari pusat nuklir Dimona. [Islam Times.com' target='_blank'>Islam Times/on/Fars News Agency]