Khawatir Akan Kekuatan Hizbullah, Pemukim Israel Menolak untuk Kembali ke Utara

Media Zionis Israel pada hari Selasa (28/1) menyoroti meningkatnya ketidakpastian di antara para pemukim karena sebagian besar disebabkan oleh operasi militer yang berhasil dilakukan oleh Hizbullah.
 
Serangan rudal, roket, dan pesawat nirawak oleh Hizbullah sejak awal agresi rezim menyebabkan kerusakan besar di banyak pemukiman.
 
Rezim telah berjuang untuk mengamankan kembalinya para pemukim. Mereka mengatakan mereka takut dengan kekuatan Hizbullah yang semakin besar.
 
"Saya sangat khawatir. Saya meninggali rumah selama 32 tahun dan saya tidak dapat melihat jalan kembali," kata seorang pemukim dari pemukiman Avivim di Galilea atas.
 
"Setelah 7 Oktober, saya tidak ingin hidup dalam ketakutan lagi. Kami tidak naif," tambahnya.
 
Suaminya berkata, “Selama satu dekade, kami telah ditelantarkan dengan teknologi seperti radar dan kamera,” dan bahwa “Hizbullah melumpuhkan semuanya pada hari pertama perang, membuat kami terekspos.”
 
Avivim adalah salah satu permukiman yang terkena tembakan hebat dari Hizbullah.
 
Menurut data pajak properti yang diperoleh harian Zionis Israel Ynet pada akhir November, “Sebuah gambar parsial yang mengganggu muncul yang menunjukkan kehancuran dan kerusakan pada sekitar 9.000 bangunan dan lebih dari 7.000 kendaraan yang sebagian besar rusak oleh tembakan dari Hizbullah.”
 
Ynet berkata, “Sekitar NIS 140 juta [$38.368.316] telah dibayarkan untuk mengganti kerugian.”
 
Anggaran besar tahun 2025 untuk membangun kembali infrastruktur yang rusak telah “dibekukan,” menurut sumber senior kementerian keuangan Zionis Israel yang dikutip oleh Ynet pada hari Selasa.[IT/r]