Pihak berwenang Afghanistan berusaha mencegah "tindakan cabul"
Putusan tersebut merupakan bagian dari kampanye pemerintah yang lebih luas untuk menerapkan hukum Syariah di seluruh negeri.
Pernyataan tersebut, yang dipublikasikan oleh juru bicara pemerintah Taliban Zabihullah Mujahid di X (sebelumnya Twitter) pada hari Sabtu (28/12), menguraikan "cara menempatkan jendela yang menghadap ke bangunan tetangga selama konstruksi."
Bangunan baru tidak boleh memiliki jendela yang memungkinkan untuk melihat "halaman, dapur, sumur tetangga, dan tempat lain yang biasanya digunakan oleh wanita," bunyi pernyataan tersebut.
Jendela yang ada dengan pemandangan seperti itu harus diblokir, tambahnya.
"Melihat wanita bekerja di dapur, di halaman, atau mengambil air dari sumur dapat menyebabkan tindakan cabul," kata dokumen tersebut.
Pemerintah kota dan otoritas terkait lainnya akan memantau lokasi konstruksi untuk memastikan kepatuhan terhadap dekrit tersebut.
Taliban mengambil alih kekuasaan di Kabul pada bulan Agustus 2021 selama tahap akhir penarikan pasukan AS.
Sebelumnya, kelompok ini menguasai Afghanistan pada tahun 1990-an, tetapi digulingkan pada tahun 2001 selama invasi yang dipimpin AS.
Meskipun Taliban awalnya berjanji untuk bersikap lebih moderat setelah merebut kekuasaan, kelompok tersebut sejak saat itu telah memberlakukan banyak pembatasan Syariah, termasuk larangan pendidikan anak perempuan di atas kelas enam.
Taliban juga melarang perempuan bekerja di sebagian besar profesi, dan memberlakukan aturan berpakaian yang ketat.
Pemerintah Taliban belum diakui oleh PBB, tetapi tetap menjalin hubungan kerja dengan beberapa negara, termasuk Rusia.[IT/r]