0
Wednesday 11 December 2024 - 13:18
Zionis Israel - Gejolak Suriah:

Israel Mengebom Kapal-kapal Angkatan Laut Suriah

Story Code : 1177680
An Israeli strike on a Syrian naval vessel
An Israeli strike on a Syrian naval vessel
Kapal-kapal perang Zionis Israel menembakkan rudal-rudal ke pelabuhan-pelabuhan Latakia dan Al-Bayda selama 48 jam terakhir, kata IDF pada Selasa (10/12) malam.
 
Militer mengatakan bahwa 15 kapal angkatan laut Suriah berlabuh di pelabuhan-pelabuhan tersebut selama serangan-serangan tersebut.
 
"Puluhan rudal laut-ke-laut dengan jangkauan 80-190 km dihancurkan," tulis IDF di X, sambil mengunggah video serangan-serangan terhadap kapal-kapal yang tidak disebutkan namanya.
⭕ Dalam 48 jam, IDF menyerang sebagian besar persediaan senjata strategis di Suriah untuk mencegahnya jatuh ke tangan unsur-unsur teroris. ��������’�� ������ ������������������:⚓
Operasi Angkatan Laut: Kapal rudal Angkatan Laut Israel menyerang 2 fasilitas Angkatan Laut Suriah… pic.twitter.com/6N1fz7BiMF
— Pasukan Pertahanan Israel (@IDF) 10 Desember 2024
 
Al Jazeera mengunggah foto-foto yang katanya merupakan kapal Angkatan Laut Suriah yang hancur.
 
Seorang reporter AFP di Latakia mengatakan bahwa asap keluar dari sedikitnya tiga kapal era Soviet yang dipersenjatai dengan senapan mesin dan peluncur rudal. Kapal angkatan laut Suriah di Latakia hancur akibat serangan Israel.
 
�� Pembaruan LANGSUNG: https://t.co/SnqhPnJFDB pic.twitter.com/QYPv5cytMs
— Al Jazeera English (@AJEnglish) 10 Desember 2024
 
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa ia mengizinkan IDF untuk “mengebom kemampuan militer strategis yang ditinggalkan oleh tentara Suriah, agar tidak jatuh ke tangan para jihadis.”
 
Pasukan Zionis Israel sebelumnya maju dari Dataran Tinggi Golan lebih dalam ke Suriah, memperluas wilayah yang telah mereka tempati sejak 1967.
 
Menteri Pertahanan Zionis Israel Katz mengatakan IDF bermaksud untuk mendirikan “zona pertahanan garis keras” di Suriah selatan, untuk mencegah “kelompok teroris” mengambil keuntungan dari kekacauan dan mengancam Negara Yahudi.
 
Negara-negara Arab dan Turki telah mengutuk operasi Israel, sementara Arab Saudi berpendapat bahwa tindakan IDF semakin mengganggu stabilitas negara yang dilanda perang saudara itu.
 
Situasi di Suriah berubah drastis awal bulan ini, ketika koalisi longgar pasukan anti-Assad yang dipimpin oleh kelompok Islamis dari Hayat Tahrir al-Sham (HTS) melancarkan serangan kilat, merebut semua kota yang sebelumnya dikuasai pemerintah.
 
Kelompok lain, termasuk Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi yang didukung AS, menggunakan runtuhnya tentara pemerintah untuk memperluas kendali mereka sendiri.
 
Pangkalan udara Rusia di dekat Latakia telah disiagakan tinggi, kata Moskow pada hari Minggu (8/12), seraya menambahkan bahwa tidak ada ancaman langsung terhadap pasukan tersebut.
 
Menurut kantor berita TASS, oposisi Suriah sedang menghubungi pejabat Rusia dan telah menjamin keselamatan diplomat dan personel militer Rusia.[IT/r]
 
 
 
Comment