Pasukan Perlawanan Tepi Barat Memaksa Israel Keluar dari Nablus
Story Code : 1176123
Pasukan pendudukan Zionis Israel dipaksa mundur dari bagian timur Nablus di Tepi Barat utara yang diduduki setelah berjam-jam serangan digagalkan oleh konfrontasi dengan pejuang perlawanan Palestina.
Brigade al-Quds - Brigade Nablus mengonfirmasi bahwa para pejuangnya menghadapi serangan pasukan pendudukan ke wilayah timur Nablus dan sekitar Makam Yusuf, dengan menargetkan pasukan dengan tembakan senjata berat dan alat peledak.
Serupa dengan itu, Brigade Syuhada al-Aqsa - Nablus menyatakan bahwa para pejuangnya terlibat dalam konfrontasi yang intens dengan pasukan pendudukan di wilayah timur dan sekitar Kamp Pengungsi Balata dengan menggunakan senjata otomatis.
Pasukan Zionis Israel menyerbu bagian timur Nablus pada Minggu (1/12) malam.
Menurut sumber keamanan dan lokal yang dikutip oleh kantor berita Palestina WAFA, lebih dari 20 kendaraan militer Zionis Israel, disertai dengan buldoser, menyerbu daerah tersebut dari pos pemeriksaan Awarta dan Beit Furik untuk mengamankan akses pemukim Israel ke Makam Joseph di sebelah timur kota.
Dalam perkembangan lainnya, pasukan pendudukan Israel menyerbu Halhul, utara al-Khalil yang diduduki, dan desa Burqa, timur Ramallah.
Empat warga Palestina dibunuh oleh IOF di Jenin timur
Pada Minggu (1/12) malam, empat pemuda Palestina terbunuh oleh tembakan Israel selama serangan di desa Sir, tenggara Jenin.
Sebelumnya pada pagi itu, sebuah pesawat tanpa awak Israel telah menargetkan sebuah bangunan pertanian di desa Sir.
Bersamaan dengan itu, pasukan pendudukan mengerahkan bala bantuan militer dalam jumlah besar ke daerah tersebut dan melakukan operasi pencarian di kebun zaitun di sekitarnya.
Sumber dan saksi mata lokal mengatakan kepada WAFA bahwa tembakan hebat terdengar di daerah yang menjadi sasaran sebelum diumumkan bahwa keempat warga Palestina telah terbunuh.
Para martir tersebut diidentifikasi sebagai: Montaser Jalal Aziz Naim (35 tahun), Ismail Mohammed Ismail Abu Rob (25 tahun), Wael Hassan Lahloh (31 tahun), dan Abdel Salam Nabih Abu Rob (23 tahun).[IT/r]