Haaretz: Tentara Israel Mengizinkan Orang-orang Bersenjata Menjarah Truk Bantuan yang Memasuki Gaza
Story Code : 1172090
Surat kabar Zionis Israel Haaretz mengungkapkan pada hari Senin bahwa militer pendudukan Zionis Israel mengizinkan orang-orang bersenjata menjarah truk bantuan yang memasuki Jalur Gaza dan mengambil uang perlindungan dari kelompok-kelompok bantuan.
Surat kabar tersebut mencatat bahwa orang-orang bersenjata menghalangi jalan yang digunakan oleh sebagian besar truk yang memasuki Jalur Gaza melalui penyeberangan Karm Abu Salem, sebuah wilayah yang sepenuhnya dikendalikan oleh militer Israel, yang dilaporkan menutup mata dan menahan diri untuk tidak mengambil tindakan apa pun.
Menurut surat kabar tersebut, "Karena beberapa kelompok bantuan menolak membayar uang perlindungan, bantuan tersebut sering kali berakhir di gudang-gudang yang berada di bawah kendali tentara Zionis Israel."
Sumber-sumber yang bekerja di Gaza dikutip mengatakan bahwa "serangan bersenjata terjadi hanya beberapa ratus meter dari pasukan Zionis Israel."
Pasukan pendudukan Zionis Israel telah menarik diri dari membantu serangan terhadap pengemudi truk, kata beberapa kelompok bantuan, menambahkan bahwa militer pendudukan "melarang mereka mengambil jalan alternatif yang dianggap lebih aman."
Sumber-sumber tersebut menyatakan bahwa penjarahan truk bantuan mencerminkan kekacauan di Jalur Gaza, yang terjadi sebagai akibat dari kurangnya otoritas sipil yang efektif, dengan menunjukkan bahwa pasukan polisi lokal yang tersisa diserang oleh pasukan pendudukan Zionis Israel setiap kali mereka mencoba mengambil tindakan terhadap para penjarah.
Organisasi-organisasi internasional berpendapat bahwa menyelesaikan masalah dengan cara yang memungkinkan bantuan mencapai penduduk memerlukan pengerahan pasukan polisi di Jalur Gaza—baik Palestina maupun internasional.
Namun, baik pimpinan politik maupun militer Zionis Israel telah menolak solusi ini. Ini terjadi ketika AS telah memberikan ultimatum 30 hari kepada pendudukan Israel untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Dalam surat tertanggal 13 Oktober, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin menyerukan perbaikan signifikan untuk meringankan krisis kemanusiaan di Gaza, khususnya mendesak Zionis "Israel" untuk memfasilitasi minimal 350 truk berisi pasokan penting setiap hari.
Namun, pada akhir Oktober, jumlah truk harian rata-rata yang memasuki Gaza hanya 71, jauh di bawah target yang diminta. Blinken mencatat bahwa meskipun ada beberapa kemajuan, kemajuan tersebut masih belum memadai.
"Sangat penting bahwa apa yang mereka bawa dapat didistribusikan secara efektif di dalam Gaza," tegasnya, menggarisbawahi perlunya pasokan yang cukup dan distribusi yang efektif.
Surat ini mewakili salah satu sikap terkuat pemerintahan Biden hingga saat ini, setelah satu tahun seruan untuk perlindungan yang lebih besar bagi warga Palestina.[IT/r]